×
ABSTRAK
Metode manufaktur seperti resin transfer molding digunakan untuk
mendapatkan kekuatan tinggi yang kekuatannya mendekati hasil autoclave. Penggunaan serat alam sebagai penguat pada material komposit polimer terkadang
tidak cukup untuk menjawab tuntutan kebutuhan, karena kekuatan mekaniknya
lebih rendah dari serat sintetis. Oleh karena itu, komposit hibrid serat gelas – serat
alam menjadi penting untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menyelidiki pengaruh konfigurasi susunan serat terhadap kekuatan bending dan
impak komposit hibrid serat gelas - kantula. Proses pembuatan komposit dilakukan
menggunakan metode resin transfer molding dengan konfigurasi susunan serat
GCG, GGCGG, GGGCGGG, GCGCG, dan GCGCGCG. Prosedur pengujian
bending dan impak mengacu pada ASTM D6272 dan ASTM D4812. Kualitas
interaksi antara serat dan matrik diamati menggunakan foto SEM permukaan patah.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan bending, modulus elastisitas
bending, defleksi dan kekuatan impak meningkat seiring bertambahnya persentase
fraksi volume serat gelas. Kekuatan bending, modulus elastisitas bending, dan
defleksi tertinggi masing – masing 101,71 MPa, 6,20 GPa, dan 6,07 mm yang
dicapai pada konfigurasi serat GGGCGGG. Kekuatan impak tertinggisebesar 92,25
kJ/m2
juga dicapai pada konfigurasi GGGCGGG.