×
Salah satu obyek wisata yang memiliki potensi besar di Indonesia adalah wisata religi, sejak dahulu dikenal sebagai negara religius. Gunung Tidar merupakan obyek wisata alam di Kota Magelang yang dijadikan sebagai tempat wisata religi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan obyek wisata religi Gunung Tidar, faktor pendukung dan penghambat pengembangan obyek wisata religi Gunung Tidar, serta dampak wisata religi Gunung Tidar terhadap masyarakat sekitar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori praktik sosial Pierre Bordieau. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampling dilakukan secara purposive sampling. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktifyang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwastrategi pengembangan obyek wisata religi dilakukan oleh pelaku wisata Gunung Tidar yaitu UPT Kawasan Gunung Tidar: mempertahankan keaslian Gunung Tidar, meningkatkan sarana dan prasarana, pembinaan sapta pesona, dan penyebaran informasi dan promosi melalui mulut ke mulut. Juru Kunci: menjaga budaya yang ada di Gunung Tidar dan mengenalkan obyek wisata religi Gunung Tidar melalui getok tular. Dinas Pariwisata: menjalin kerjasama, mengenalkan obyek wisata religi Gunung Tidar melalui Festival Tidar dan membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Pokdarwis: menjaga lingkungan obyek wisata Gunung Tidar dan sekitar serta menyebarluaskan informasi obyek wisata religi Gunung Tidar melalui media sosial. Pedagang sekitar: menjual barang dagangan dengan harga standar dan mengganti desain kaos dan souvenir yang lebih menarik. Praktik pelaku wisata dalam mengembangkan obyek wisata di Gunung Tidar belum maksimal, sehingga pengembangan obyek wisata religi di Gunung Tidar belum berpengaruh besar terhadap perekonomian atau kesejahteraan masyarakat di sekitar obyek wisata tersebut. Kurangnya kerjasama dari berbagai pihak yang berperan sebagai pelaku wisata obyek di Gunung Tidar, yaitu pemerintah daerah, UPT Kawasan Gunung Tidar, juru kunci Gunung Tidar, Pokdarwis, serta masyarakat setempat menyebabkan obyek wisata religi belum maksimal dalam pengembangannya. Kata Kunci: Pengembangan Wisata Religi, Gunung Tidar