×
Latar Belakang: Penyakit alergi masih menjadi masalah kesehatan yang dapat berdampak terhadap kualitas hidup, mortalitas, dan morbiditas penderitanya. Penyakit alergi yang lebih prevalen pada anak dapat memberi dampak negatif jangka panjang terhadap perkembangannya secara psikologis sehingga dapat membebani anak dalam perkembangan usia selanjutnya. Paparan asap rokok sebagai salah satu faktor lingkungan berkontribusi meningkatkan prevalensi penyakit alergi dalam beberapa tahun terakhir dilihat dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Paparan asap rokok secara aktif dan pasif menjadi salah satu faktor risiko munculnya penyakit alergi yang harus dihindari saat masa kehamilan dan usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara paparan asap rokok terhadap kejadian penyakit alergi pada anak SD Marsudirini di Surakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi potong lintang (cross sectional). Subjek yang digunakan adalah siswa kelas 5 dan 6 SD Marsudirini di Surakarta. Subjek penelitian dipilih dengan metode probability sampling, jenis proportionate stratified random sampling. Dengan rumus Lemeshow, dibutuhkan 92 subjek dalam penelitian ini sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Data kemudian dianalisis dengan uji Chi Square dan Odds Ratio (OR).
Hasil: Hasil Uji Chi Square menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara paparan asap rokok terhadap kejadian asma (p=0,654; OR = 0,857; CI 95% = 0,436-1,684), rinitis alergi (p=0,146; OR = 1,364; CI 95% = 0,894-2,080), dan dermatitis atopik (p=0,217; OR = 0,623; CI 95% = 0,29-1,341) pada anak SD Marsudirini di Surakarta.
Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh antara paparan asap rokok terhadap kejadian penyakit alergi (asma, rinitis alergi, dan dermatitis atopik) pada anak SD Marsudirini di Surakarta.