Arsip bagi suatu perusahaan merupakan suatu hal yang penting, karena arsip memiliki nilai kegunaan dan dapat digunakan sebagai bukti yang otentik. Pengelolaan arsip yang baik sangat diperlukan dalam sebuah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, guna menjamin tersedianya inormasi yang cepat bagi para peserta dan anggota organisasi. Dengan adanya pengelolaan arsip yang baik, maka secara tidak langsung telah membantu tercapainya tujuan organisasi.

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tata kelola arsip di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Klaten. Tata Kelola Arsip di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Klaten adalah penataan semua berkas naskah dinas dan produk hukum, berkas jaminan peserta, berkas jasa konstruksi, berkas bukan penerima upah, berkas keuangan, berkas pemasaran, serta berkas umum & sdm.

Pengamatan ini menggunakan metode pengamatan pendekatan desktiptif yaitu dengan pengamatan yang memusatkan pada deskripsi, pengamat menekankan catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci,lengkap, dan mendalam. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara Penata Madya SDM di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Klaten, melakukan observasi di bagian kearsipan, selain itu data diperoleh dari dokumentasi atau mengkaji dokumen di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Klaten.

Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tata kelola arsip di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Klaten sudah dilaksanakan dengan baik. Penata Madya SDM menerima surat masuk, kemudian surat tersebut di disposisi dan diajukan kepada Kepala Kantor Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Klaten untuk disetujui dan ditindaklanjuti. Surat yang telah disetujui ditindaklanjuti tersebut di scan terlebih dahulu kemudian diedarkan kepada bidang-bidang yang bersangkutan melalui IP message, selanjutnya surat-surat tersebut dimasukkan ke dalam filling cabinet berdasarkan kode klasifikasi naskah dinas dan produk hukum. Untuk arsip jaminan peserta, jasa konstruksi (Jakon), Bahan Umum dan Bahan Material (BUBM) diurutkan berdasarkan tanggal, kemudian diurutkan berdasarkan nomor voucher/nomor proyek.