ABSTRAK
 
Menentukan jurusan yang diminati bukanlah hal yang mudah. Tak sedikitmahasiswa yang merasa salah memilih jurusan.  Bagi mahasiswa yang salah memilih jurusan dibutuhkan kemampuan untuk menerima diri agar mahasiswa dapat menerima keadaan serta dapat melihat potensi-potensi yang ada pada dirinya. Mahasiswa yang salah memilih jurusan biasanya akan dihadapkan berbagai masalah yang dapat membuat stres. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan optimisme dan  kemampuan problem focused coping agar mahasiswa dapat menerima keadaan dirinya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara optimisme, problem focused coping dengan penerimaan diri, hubungan optimisme dengan penerimaan diri, dan hubungan problem focused coping dengan penetimaan diri pada mahasiswa yang salah memilih jurusan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Populasi sasaran penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang salah memilih jurusan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pengambilan sampel dipilih dengan teknik studi populasi karena jumlah populasi yang terbatas, dan didapatkan 32 responden. Data dikumpulkan dengan skala penerimaan diri (reliabilias 0,891), skala optimisme (reliabilitas 0,886), dan skala problem focused coping (reliabilitas 0,825). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara optimisme dan problem focused coping dengan penerimaan diri (Fhitung=83,381 > Ftabel=3,33; p=0,000<0>signifikan antara optimisme dan penerimaan diri (p=0,000 < 0>hubungan signifikan antara problem focused coping dengan penerimaan diri (p=0,046 < 0> = 0,852 artinya optimisme dan problem focused coping secara bersama-sama memberikan sumbangan 85,2% terhadap penerimaan diri dengan sumbangan 77,9?ri optimisme dan 7,2?ri problem focused coping. 

Kata Kunci : Penerimaan Diri, Optimisme, Problem Focused Coping