Pendahuluan :  Hipotiroid berarti kekurangan aktivitas tiroid yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi dari jumlah thyroxine (T4) dan triiodothyronin (T3). Pemeriksaan faal tiroid yang sudah direkomendasikan adalah kadar TSH dan Free T4 (FT4). Hipotiroid meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular aterosklerotik dan morbiditas kardiovaskular. Fungsi tiroid secara signifikan mempengaruhi metabolisme lipoprotein serta beberapa faktor risiko cerebrovascular disease (CVD). Kadar TG dan LDL-C yang tinggi serta HDL-C yang rendah merupakan faktor risiko terjadinya atherogenesi. Atherogenic index plasma adalah perbandingan log TG/HDL-c, merupakan penanda atherogenicity.
Metode : Penelitian menggunakan rancangan penelitian observasional analitik dengan cross sectional di Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Subyek penelitian pasien yang didiagnosis hipotiroid oleh klinisi dengan umur >18 tahun dari rawat jalan dan rawat inap selama periode Oktober-Maret 2016. Korelasi FT4 dengan AIP menggunakan test spearman, bermakna apabila P<0>Hasil : penelitian terdiri atas pasien hipotiroid 15 orang, laki-laki 3 orang (20%) dan perempuan 12 (80%), menunjukkan hasil korelasi FT4 dengan AIP mendapatkan nilai r = -0,541 dan nilai p = 0,037 (p < 0>Diskusi : FT4 yang rendah menunjukkan kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroid), sedangkan hipotiroid merupakan penyebab umum dari dislipidemia sekunder. Dislipidemia merupakan keadaan klinik yang ditandai dengan kadar serum TG dan sdLDL-c meningkat serta kadar HDL-c menurun. Sehingga terdapat korelasi yang negatif dan signifikan antara AIP dengan FT4 pada pasien hipotiroid. (r = -0,541; p = 0,037)