×
Komoditas hortikultura tahunan menjadi subsektor penyumbang PDRB terbesar di sektor pertanian Kabupaten Sleman dan di Provinsi D.I. Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas hortikultura tahunan memegang peran penting dalam perekonomian daerah Kabupaten Sleman maupun Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi komoditas tanaman hortikultura tahunan di Kabupaten Sleman berdasarkan analisis LQ dan
?LQ dan mengetahui alternatif strategi pengembangan komoditas tanaman hortikultura tahunan di Kabupaten Sleman.
Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian yaitu Kabupaten Sleman dengan berbagai pertimbangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah (1) Analisis Location Quotient (LQ) untuk mengetahui komoditi Tanaman Hortikultura Tahunan yang terkonsentrasi di Kabupaten Sleman, (2) Analisis perubahan nilai Location Quotient (?LQ) untuk mengetahui apakah konsentrasi komoditi tersebut mengalami peningkatan atau penurunan sekaligus untuk mengklasifikasikan komoditi hortikultura tahunan di Kabupaten Sleman ke dalam empat kategori (Stars, Emerging, Mature, Transforming), (3) Matriks IFE-EFE untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dan (4) Matriks Internal-eksternal untuk menentukan alternatif strategi pengembangan hortikultura tahunan di Kabupaten Sleman.
Hasil penelitian menunjukkan: komoditi hortikultura tahunan di Kabupaten Sleman terbagi menjadi tiga kategori yaitu kategori Stars terdiri dari Nanas, Pepaya, Manggis Rambutan, Salak pondoh dan salak gading, kategori Emerging terdiri dari buah jeruk, mangga, durian dan semangka dan kategori Mature terdiri dari buah Alpukat. Analisis strategi pengembangan dikerucutkan pada komoditas pepaya dan manggis. Strategi yang dapat diterapkan di antaranya: (1) Melakukan sortasi atau grading sebelum menjual buah pepaya agar peluang pasar dapat direspon dengan lebih optimal (2) Mengolah buah pepaya menjadi produk yang lebih bernilai jual dan memiliki daya simpan lebih lama. Produk olahan pepaya yang memiliki potensi pasar yang besar misalnya manisan pepaya dan tepung papain. (3) Meningkatkan produksi manggis salah satunya dengan mengacu pada metode pengembangan 3K (klonisasi, kolonisasi dan konsolidasi) (4) Upaya memperpendek fase juvenile dapat dilakukan dengan pemuliaan tanaman (Breeding), merangsang pertumbuhan tanaman dengan kontrol lingkungan, Teknik penyambungan (Grafting), Pemotongan akar, dan pemupukan berlebih. (5) Membuat produk olahan buah manggis terutama produk kesehatan misalnya ekstrak kulit manggis