Penulis Utama : Indra Wicaksono
NIM / NIP : H0813083
×

Komoditas hortikultura  tahunan menjadi  subsektor penyumbang PDRB terbesar di sektor pertanian Kabupaten Sleman dan di Provinsi D.I. Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas hortikultura tahunan memegang peran penting dalam perekonomian daerah Kabupaten Sleman maupun Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi komoditas tanaman hortikultura tahunan di Kabupaten Sleman berdasarkan analisis LQ dan
?LQ  dan  mengetahui  alternatif  strategi  pengembangan  komoditas  tanaman hortikultura tahunan di Kabupaten Sleman.
Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian yaitu Kabupaten Sleman dengan berbagai pertimbangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan  adalah  (1)  Analisis  Location  Quotient  (LQ)  untuk  mengetahui komoditi Tanaman Hortikultura Tahunan yang terkonsentrasi di Kabupaten Sleman, (2) Analisis perubahan nilai Location Quotient (?LQ) untuk mengetahui apakah konsentrasi   komoditi tersebut mengalami peningkatan atau penurunan sekaligus untuk mengklasifikasikan komoditi hortikultura tahunan di Kabupaten Sleman ke dalam empat kategori (Stars, Emerging, Mature, Transforming), (3) Matriks IFE-EFE untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dan (4) Matriks Internal-eksternal untuk menentukan alternatif strategi pengembangan hortikultura tahunan di Kabupaten Sleman.
Hasil  penelitian menunjukkan:  komoditi  hortikultura  tahunan di Kabupaten Sleman terbagi menjadi tiga kategori yaitu kategori Stars terdiri dari Nanas, Pepaya, Manggis Rambutan, Salak pondoh dan salak gading, kategori Emerging terdiri dari buah jeruk, mangga, durian dan semangka dan kategori Mature terdiri dari buah Alpukat. Analisis strategi pengembangan dikerucutkan pada komoditas pepaya dan manggis. Strategi yang dapat diterapkan di antaranya: (1) Melakukan sortasi atau grading sebelum menjual buah pepaya agar peluang pasar dapat direspon dengan lebih optimal (2) Mengolah buah pepaya menjadi produk yang lebih bernilai jual dan memiliki daya simpan lebih lama. Produk olahan pepaya yang memiliki potensi pasar yang besar misalnya manisan pepaya dan tepung papain. (3) Meningkatkan produksi manggis salah satunya dengan mengacu pada metode pengembangan 3K (klonisasi, kolonisasi dan konsolidasi) (4) Upaya memperpendek fase juvenile dapat dilakukan dengan pemuliaan tanaman (Breeding), merangsang pertumbuhan tanaman dengan kontrol lingkungan, Teknik penyambungan (Grafting), Pemotongan akar, dan pemupukan berlebih. (5) Membuat produk olahan buah manggis terutama produk kesehatan misalnya ekstrak kulit manggis

×
Penulis Utama : Indra Wicaksono
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0813083
Tahun : 2017
Judul : Analisis strategi pengembangan komoditas subsektor tanaman hortikultura Tahunan di kabupaten Sleman
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Pertanian - 2017
Program Studi : S-1 Agribisnis
Kolasi :
Sumber : UNS_f. Pertanian Jur. Agribisnis-H0813083-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Ir. Heru Irianto, M.M
2. Ir. Agustono, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.