×
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan strategi kesantunan berbahasa pada dialog guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa di kelas VII SMP Kristen 4 Surakarta; (2) mendeskripsikan penyebab kesantunan berbahasa pada dialog guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa di kelas VII SMP Kristen 4 Surakarta: (3) mendeskripsikan apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala kesantunan berbahasa pada dialog guru dan siswa di kelas VII SMP Kristen 4 Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif natural setting. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pragmatik. Data dan sumber data pada penelitian ini adalah tuturan berbahasa Jawa antara guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa di kelas VII SMP Kristen 4 Surakarta yang mengandung wujud kesantunan dan pelanggaran kesantunan berbahasa, serta informasi dari informan berupa ahli bahasa dan guru mata pelajaran bahasa Jawa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, wawancara mendalam, dan dilanjutkan dengan analisis dokumen hasil penelitian. Pengambilan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan tertentu, sehingga teknik pengambilan subjek penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif (interactive analysis model).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal: (1) strategi kesantunan berbahasa pada dialog guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa di kelas VII SMP Kristen 4 Surakarta yang dijabarkan dalam pemenuhan dan pelanggaran maksim dari prinsip kerjasama yang dikemukakan oleh Grice, dan prinsip kesantunan yang dikemukakan oleh Geoffrey Leech. (2) penyebab kesantunan berbahasa dalam pembelajaran, yaitu intonasi, pemilihan diksi, latar belakang keluarga, latar belakang budaya, penggunaan kata-kata kasar untuk mengkritik, menggunakan emosi saat bertutur, secara sengaja menuduh lawan tutur, protektif terhadap pendapat diri sendiri, dan sengaja memojokan lawan tutur. (3) yang dilakukan untuk mengatasi kendala kesantunan berbahasa pada dialog guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa dengan pembinaan karakter anak, contoh sikap guru di dalam pembelajaran, serta materi dan metode pembalajaran di kelas yang menanamkan kesantunan berbahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh dan tata krama