Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  meningkatkan  kesadaran  sejarah  dan  hasil belajar sejarah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dengan menggunakan film dokumenter dalam pembelajaran sejarah.

Penelitian  ini  dilaksanakan  dengan  menggunakan  metode  Penelitian  Tindakan Kelas (PTK). Ada dua siklus yang digunakan dalam penelitian ini. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas dengan sampel data dari kelas XI IPS 1 SMAN 2 Sukoharjo yang terdiri dari 36 siswa. Data diambil dari siswa, guru, dan proses pembelajaran melalui observasi, wawancara, penyebaran angket, tes, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Validitas diuji dengan teknik triangulasi yang meliputi triangulasi data dan metode. Analisis data dilaksanakan dengan menggunakan model analisis interaktif dan model analisis deskriptif komparatif. Model penelitian yang digunakan adalah model spiral (Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dengan media film dokumenter, dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran di kelas XI IPS 1 SMAN 2 Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata pencapaian indikator aktivitas pembelajaran dari 69,74?lam prasiklus menjadi 79,01% pada siklus I dan 87,62% pada siklus II. Perolehan rata-rata pencapaian indikator aktivitas pembelajaran tersebut telah melampaui target yang ditetapkan yaitu >80%; 2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dengan media film dokumenter, dapat meningkatkan kesadaran sejarah siswa. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan persentase jumlah siswa yang memiliki kesadaran sejarah dengan kategori tinggi pada prasiklus yaitu 22,22% atau sejumlah 8 siswa. Kemudian meningkat menjadi 52,78% atau sejumlah 19 siswa pada siklus I dan 83,33% atau sejumlah 30 siswa pada siklus II. Selain itu, rata-rata pencapaian indikator kesadaran sejarah juga meningkat yaitu 66,54% pada prasiklus, 74,96% pada siklus I dan 81,22% pada siklus II. Perolehan persentase  jumlah  siswa  yang memiliki  kesadaran  sejarah dengan  kategori  tinggi  dan perolehan persentase rata-rata pencapaian indikator kesadaran sejarah telah melampaui target  yang ditetapkan  yaitu  >80%;  3)  Penerapan  model  pembelajaran  kooperatif tipe scramble dengan media film dokumenter dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan hasil belajar siswa. Pada prasiklus persentase jumlah siswa yang dapat mencapai batas nilai ketuntasan belajar (KKM 75) yaitu 44,44%. Kemudian persentase siswa yang dapat mencapai batas nilai ketuntasan belajar (KKM 75) meningkat menjadi 56,67% pada siklus I dan 94,44% pada siklus II. Perolehan persentase ketuntasan hasil belajar siswa tersebut telah melampaui target yang ditetapkan yaitu >80%.

Berdasarkan hasil penelitian ini, kesimpulan yang dapat diambil yaitu model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat meningkatkan kesadaran sejarah dan hasil belajar sejarah siswa di kelas XI IPS 1 SMAN 2 Sukoharjo pada tahun ajaran 2016/2017.

Kata Kunci: film dokumenter, hasil belajar, kesadaran sejarah, pembelajaran kooperatif, tipe scramble