Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2018/2019 melalui penerapan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dengan metode Tutor Sebaya. Pada tahap Pra Siklus dilakukan identifikasi masalah yang diperoleh melalui observasi, angket dan wawancara. Fokus masalah yang diperoleh adalah masih rendahnya kecerdasan emosional, terutama pada aspek mengenal emosi diri, mengelola emosi dan motivasi diri.
Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model dari Kemmis dan Mc Taggart, serta model kolaboratif yang dilaksanakan selama dua siklus. Setiap Siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitan adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2018/2019 sebanyak 30 siswa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kecerdasan emosional yang diperoleh dari hasil observasi, angket dan wawancara. Data divalidasi dengan menggunakan triangualsi metode dari hasil observasi yang didukung oleh angket dan wawancara. Aspek kecerdasan emosional yang diukur adalah kemampuan mengenal emosi diri, kemempuan mengelola emosi diri, kemampuan motivasi diri, kemempuan mengenal emosi orang lain, dan kemempuan membina hubungan. Target yang ditentukan pada penelitian ini dalah 80 % siswa memenuhi kriteria tinggi pada setiap aspek.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran STM (Sains Teknologi Masyarakat) dengan metode tutor sebaya di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Surakarta dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa. Kecerdasan emosioanal siswa mengalami peningkatan pada setiap aspek pada siklus I. Namun pada aspek mengenal emosi diri belum mencapai target yang ditetapkan. Pada siklus I ditemui beberapa kendala, dari kendala yang dihadapi pada siklus I diperlukan perbaikan di siklus II. Pada siklus II kecerdasan emosional mengalami peningkatan di semua aspek dan mencapai target penelitian. Pada siklus II sudah siswa sudah terbiasa dengan model dan metode yang diterapkan, siswa sudah bias terorganisir selama pembelajaran, siswa lebih aktif,  berani dan percaya diri saat berpendapat dan bertanya, tutor sudah percaya diri sehingga peran guru sudah berkurang, siswa merasa lebih terbantu dengan adanya tutor.
Kata kunci : PTK, Model Pembelajaran STM, Metode Tutor Sebaya,Kecerdasan Emosional