ABSTRAK
Latar Belakang: Penuaan menyebabkan perubahan morfologi kandung kemih yang berujung pada timbulnya LUTS dan meningkatkan IPSS. Angka kejadian LUTS sedang-berat pada laki-laki berusia 50-59 tahun adalah 22%, sementara pada laki-laki berusia 70-80 tahun adalah 45.3 %.  
Penuaan berhubungan dengan peningkatan angka kejadian PPJ yang dapat meningkatkan keparahan LUTS dan mempengaruhi IPSS pasien. Angka kejadian PPJ pada pria usia 50 tahun adalah sekitar 50% dan meningkat hingga 80% pada pria usia 80 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dengan tingkat keparahan LUTS yang akan diukur menggunakan IPSS pada pasien PPJ di Rumah Sakit Dr. Moewardi. Subjek akan dibagi ke dalam 3 kelompok usia sesuai pembagian lansia menurut WHO, yaitu; 45-64 Tahun (Middle Aged), 65-74 Tahun (Elderly), dan 75-90 Tahun (Old).

Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mencari hubungan antarvariabel faktor resiko dan efek. Pengumpulan data dilakukan pada suatu saat atau periode yang dilakukan sejak 12 Juli 2017 hingga 25 September 2017.. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan metode purposive sampling yaitu teknik pemilihan sampel berdasarkan ciri-ciri tertentu yang berkaitan dengan karateristik populasi.
Hasil: Didapatkan angka koefisien korelasi sebesar 0.289 yang berarti terdapat hubungan yang lemah dan searah antara kedua variabel. Sedangkan untuk nilai signifikansi (2 ekor) pada output diatas didapatkan sebesar 0.144 (p > 0.05). Artinya, tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara usia dan IPSS pada pasien PPJ di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Simpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara Usia dan IPSS pada pasien dengan PPJ di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Kata Kunci: Lansia, International Prostate Symptom Score, Pembesaran Prostat Jinak