Penulis Utama | : | Lestari Eliza Handoko |
NIM / NIP | : | G0014137 |
ABSTRAK
Latar Belakang: Jumlah pendertita depresi di Indonesia akhir-akhir ini mengalami peningkatan. Salah satu penyebab depresi adalah stres, dan saat ini sedang dikembangkan terapi komplementer menggunakan musik dalam pengobatan depresi. Kebo Giro, salah satu musik Jawa diketahui memiliki potensi yang sama dengan musik klasik Piano Sonata K.310 mvt. 1 karya Mozart sebagai musik terapi. Penelitian ini dilakukan mengetahui pengaruh paparan musik Jawa terhadap perilaku depresi tikus putih (Rattus norvegicus) yang dipapar stres kronik.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuasi laboratorik yang dilaksanakan di Laboratorium Anatomi dan Embriologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Sampel penelitian berupa 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, usia 2 bulan, galur Wistar, dikelompokkan secara random menjadi: Kelompok Kontrol (KK), Kelompok Perlakuan 1 (KP1) yang dipapar stres kronik, Kelompok Perlakuan 2 (KP2) yang dipapar stres kronik dan musik Klasik, dan Kelompok Perlakuan 3 (KP3) yang dipapar stres kronik dan musik Jawa. Paparan stres kronik menggunakan model unpredictable chronic mild stress (UCMS), diberikan bersamaan dengan paparan musik, keduanya selama 21 hari. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah paparan musik Jawa, dan variabel terikat berupa perilaku depresi yang diukur dengan: Forced Swim Test (FST), Sucrose Preference Test (SPT), dan pengukuran body weight gain. Data dianalisa dengan uji One-way ANOVA dan Kruskal-Wallis (? = 0,05), dilanjutkan uji Post Hoc.
Hasil: Rata-rata body weight gain pada KK, KP1, KP2, KP3 adalah 58,33 ± 6,540 gram, 25,00 ± 5,627 gram, 53,33 ± 5,577 gram, 56,67 ± 3,333 gram. Rata-rata preferensi sukrosa dalam SPT pada KK, KP1 KP2, KP3 adalah 86,95 ± 2,964 %, 57,53 ± 2,460
%, 78,99 ± 3,638 %, 83,72 ± 2,028 %. Rata-rata immobility time dalam FST pada
KK, KP1, KP2, KP3 adalah 70,67 ± 14,709 detik, 187,67 ± 7,641 detik, 115,83 ±
12,386 detik, 108,50 ± 18,940 detik. Musik Jawa secara signifikan dapat memelihara body weight gain (p = 0,004), meningkatkan preferensi sukrosa (p =
0,000), dan memperpendek waktu imobilitas (p = 0,003) pada tikus putih yang mengalami stres kronik. Dari hasil pengukuran body weight gain, uji SPT, dan FST tidak ada perbedaan signifikan antara musik Jawa dan musik klasik dalam mempengaruhi perilaku depresi (p = 0,283; 1,000; 1,000).
Simpulan: Musik Jawa mampu menurunkan perilaku depresi tikus putih yang dipapar stres kronik, dan memiliki potensi yang sama dengan musik klasik.
Kata kunci: musik Jawa, depresi, perilaku depresi, stres kronik, unpredictable chronic mild stress
Penulis Utama | : | Lestari Eliza Handoko |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | G0014137 |
Tahun | : | 2017 |
Judul | : | Pengaruh Paparan Musik Jawa terhadap Perilaku Depresi Tikus Putih (Rattus novergicus) yang Dipapar Stres Kronik |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. Kedokteran - 2017 |
Program Studi | : | S-1 Pendidikan Dokter |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-F.Kedokteran, Prodi. Studi Kedokteran- G0014137-2017 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Nanang Wiyono, dr., M.Kes. 2. Yunia Hastami, dr., M.MedEd. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Kedokteran |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|