Pemerintah Kota Surakarta telah menetapkan Kelurahan Mojosongo sebagai kawasan yang dipusatkan sebagai kawasan industri kecil dan ringan. Industri kecil yang ada di Kelurahan  Mojosongo adalah industri tahu tempe. Industri tahu tempe menghasilkan limbah cair dari proses produksi yang dibuang langsung ke saluran pembuangan. Limbah cair tersebut dapat mencemari air yang ada di saluran pembuangan dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Pencemaran akibat limbah cair industri tahu tempe dapat dicegah dengan mengolah limbah cair tersebut sehingga air olahan yang dihasilkan aman untuk dibuang di saluran pembuangan dan menghasilkan biogas dari proses pengolahan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan adanya pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Industri kecil tahu tempe tidak memiliki dana yang cukup untuk membangun IPAL oleh sebab itu, industri tahu tempe membutuhkan bantuan dalam bentuk pembangunan IPAL yang bersifat komunal dari Pemerintah Daerah atau instansi lainya. Sehubungan dengan upaya pembangunan IPAL, maka dibutuhkan titik-titik lokasi IPAL yang akan dibangun karena keterbatasan lahan di sekitar industri. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan lokasi IPAL komunal yang dapat menampung limbah  industri tahu tempe di Kelurahan Mojosongo. Metode yang digunakan dalam penelitian  ini adalah extent analysis untuk mendapatkan bobot kriteria dan subkriteria untuk menentukan lokasi IPAL dan fuzzy TOPSIS untuk mendapatkan urutan altematif lokasi IPAL terbaik. Dari 7 altematif lokasi yang ada, akan dipilih 4 lokasi terbaik untuk dibangun IPAL agar dapat menampung   seluruh limbah industri. Setelah dilakukan perhitungan, lokasi 2, 3, 6 dan 5 merupakan lokasi terbaik untuk dibangun IPAL.

Kata Kunci:  extent analysis method, fuzzy TOPSIS, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), penentuan lokasi, perbandingan berpasangan