×
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya peristiwa kebahasaan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi. Salah satunya penggunaan disfemisme dalam blog Kompasiana. Perubahan makna yang bernilai kasar ini mempengaruhi perkembangan bahasa.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana bentuk disfemisme dalam rubrik politik pada Kompasiana bulan Oktober 2016 sampai Maret 2017?, (2) bagaimana referensi bentuk disfemisme dalam rubrik politik pada Kompasiana bulan Oktober 2016 sampai Maret 2017?, dan (3) bagaimana fungsi disfemisme dalam rubrik politik pada Kompasiana bulan Oktober 2016 sampai Maret 2017? Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan bentuk disfemisme dalam rubrik politik pada Kompasiana, (2) untuk mendeskripsikan referensi bentuk disfemisme dalam rubrik politik pada Kompasiana, dan (3) untuk mendeskripsikan fungsi disfemisme dalam rubrik politik pada Kompasiana. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yakni teori dari Allan dan Burridge serta
teori segitiga dasar Ogden dan Richards.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Objek penelitian ini adalah disfemisme dalam rubrik politik pada Kompasiana dari kurun waktu Oktober 2016 sampai Maret 2017. Metode yang digunakan dalam penyediaan data, yakni metode simak, teknik simak bebas libat cakap (SBLC), dan teknik catat. Selanjutnya, metode yang digunakan dalam analisis data ialah metode agih dengan teknik bagi unsur langsung, teknik ganti, dan teknik lesap. Adapun metode padan dan teknik pilah unsur penentu digunakan untuk menganalisis rumusan masalah kedua.
Temuan data sebanyak 135 data, terdiri atas (1) bentuk kata sebanyak 85 data; (2) Bentuk frasa sebanyak 40 data; (3) bentuk klausa sebanyak 6 data; dan (4) bentuk kalimat sebanyak 4 data. Selain itu, referen yang ditemukan dalam penelitian ini, terdiri atas referen tindakan, keadaan, benda, binatang, bau, profesi, sifat, bagian tubuh, peristiwa, makhluk halus, makian, aktivitas, penyakit, keinginan, dan objek. Referen yang banyak ditemukan dalam penelitian ialah referen tindakan sebanyak 39 data.
Bentuk disfemisme dalam rubrik politik pada Kompasiana memiliki fungsi, seperti untuk menunjukkan ketidaksukaan, untuk menghina atau merendahkan orang lain atau suatu hal, untuk penggambaran negatif seseorang, untuk memperlihatkan perbuatan yang bernilai rendah, untuk menunjukkan hal tabu, dan untuk menunjukkan kejengkelan. Fungsi yang banyak ditemukan ialah fungsi untuk menghina atau merendahkan sebanyak 48 data