Penelitian ini membahas tentang: (1) latar belakang pengelolaan sumber mata air Desa Ponggok, (2) perkembangan pengelolaan sumber mata air Desa Ponggok, (3) mengetahui bagaimana dampak sosial ekonomi masyarakat dengan adanya sumber mata air.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan latar belakang awal pengelolaan sumber mata air yang pemanfaatannya kurang optimal sebelum tahun 1990. Sumber mata air dimanfaatkan oleh masyarakat hanya untuk mandi, cuci pakaian dan pengairan irigasi persawahan. Pada tahun 1998 masyarakat mulai memanfaatkan sumber mata air untuk digunakan sebagai pengairan kolam-kolam budidaya ikan. Pada tahun 2000 masyarakat mulai ramai membudidaya ikan karna profesi yang mendominasi masyarakat Desa Ponggok sebagai petani hasilnya kurang mencukupi untuk kebutuhan sehari hari. Sebelum berkembangnya perkembangan pengelolaan sumber mata air, Desa Ponggok termasuk ke dalam wilayah   yang   tertinggal.   Maju   dan   berkembangnya   pengelolaan   budidaya perikanan yang dilakukan masyarakat didukung dengan dana alokasi khusus yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Klaten pada tahun 2009 dan 2010. Pada Tahun 2009 Pemerintah Desa Ponggok mendirikan BUMDes Tirta Mandiri untuk membantu perekonomian masyarakat. Modal Pemerintah Desa Ponggok mendirikan BUMDes tidak terlepas dari retribusi yang diberikan PT Tirta Investama yang membeli sebidang lahan disekitar Umbul Sigedang dan Umbul Kapilaler pada tahun 2002, dan DAK. Setelah berjalannya usaha BUMDes, ekonomi masyarakat menjadi membaik. Pada tahun 2011 Desa Ponggok masuk kedalam wilayah Minapolitan.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah latar belakang pengelolaan sumber mata air atau umbul karena pemanfaatannya tidak dikelola dengan baik. Dengan masuknya Desa Ponggok kedalam kategori daerah yang tertinggal maka dari itu pemerintah Desa mendirikan BUMDes Tirta Mandiri pada tahun 2009. BUMDes Tirta Mandiri didirikan untuk memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi Desa Ponggok. Hampir seluruh masyarakat Desa   Ponggok   terlibat   dalam   kegiatan   usaha   BUMDes.   Dalam   rangka membangun perekonomian Desa, BUMDes menjalankan usaha-usaha yang berbasis air. BUMDes mulai merevitalisasi Umbul Ponggok untuk komersialisasi pariwisata. Usaha BUMDes lainnya yaitu menyewakan kolam-kolam perikanan yang dibuat dari Dana Alokasi Khusus. Selain itu BUMDes memiliki kegiatan usaha dibidang persewaan kios, toko pokdakan yang menyediakan kebutuhan budidaya perikanan dan pertanian, air pam, dan dana simpan pinjam