×
Tujuan Penelitian ini adalah : 1) mengetahui jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan kelas XI di SMK N 1
Ambal. 2) mengetahui penyebab kompetensi guru dalam menggunakan media pembelajaran inovatif pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMK Negeri 1 Ambal belum efektif. 3) mengetahui solusi yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kendala dalam menggunakan media pembelajaran inovatif pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari informan, peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan menyusun data penelitian adalah dengan wawancara, observasi serta analisis dokumen. Guna memperoleh validitas data digunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif dengan tahap-tahap sebagai berikut : (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data, (4) pengambilan kesimpulan. Adapun proses penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) tahap Persiapan, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap analisis data, (4) tahap penyusunan laporan penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Jenis media yang digunakan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMK Negeri 1
Ambal, antara lain : LKS, buku Paket, Powerpoint, cerita kasus dan cerita sejarah budaya. 2) faktor yang menyebabkan belum efektifnya kompetensi guru dalam menggunakan media pembelajaran inovatif diantaranya : faktor internal, seperti kurangnya pemahaman guru mengenai konsep media pembelajaran inovatif, guru sudah terbiasa menggunakan media dan metode pembelajaran konvensional serta kurangnya minat guru dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran inovatif. Selanjutnya faktor eksternal, seperti kurangnya pengawasan dari pihak sekolah dalam menggunakan media pembelajaran, keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran, serta kurangnya perhatian siswa terhadap media yang digunakan. 3) solusi yang dilakukan guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah dengan menyisipkan cerita kasus, cerita sejarah budaya dan penggunaan poster. Selain itu juga beliau mengikuti perkumpulan rutin MGMP. Adapun solusi dari
pihak sekolah seperti mengadakan diklat PTK, workshop dan pelatihan tentang
TIK untuk GTT