Penulis Utama : Maflahah
NIM / NIP : D0313045
×

Keterbatasan ketrampilan dan latar belakang pendidikan yang rendah menyebabkan masyarakat Tegal tidak mampu mengakses pekerjaan ekonomi sektor formal yang ada di perkotaan. Hal ini menyebabkan mereka bergerak di sektor- sektor ekonomi informal seperti pedagang kaki lima, tukang becak dan lainnya. Warung Tegal dianggap menjadi solusi untuk mereka tetap hidup diibukota, tidak perlu membutuhkan pendidikan tinggi dan ketrampilan khusus dalam melaksanakannya. Warung makan sederhana yang menyediakan makanan murah meriah untuk warga kota dan memberikan penghasilan bagi para penggerak usaha di bidang kuliner Warung Tegal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Warung Tegal bermula di Jakarta dan bagaimana Warung Tegal sebagai sektor informal bisa terus tumbuh dan bertahan sejalan dengan pertumbuhan kota sebagai salah satu penyangga ekonomi di kota Jakarta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori modal sosial milik Pierre Bourdieu yang menjelaskan bahwa modal sosial menjadi salah satu modal penting di masyarakat selain modal ekonomi dan modal budaya. Modal sosial meliputi kepercayaan, kejujuran, dan jaringan sosial. Di dalam penelitian inipun dijelaskan tahapan modal sosial berupa linking, bounding, dan bridging. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sedangkan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Usaha warteg terbukti mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Tegal sebagai pelaku utamanya. Menjamurnya warteg di kota dengan etos kerja yang tinggi para penggeraknya dengan didukung sistem kekerabatan dan modal sosial yang kuat antar pedagang warteg maupun aktor lain memberikan kekuatan bagi warteg untuk tetap bertahan di ibukota. Meskipun bertahun- tahun hidup bertahan di Jakarta, namun tidak pernah melupakan kampung halaman. Aplusan menjadi jeda bagi mereka untuk kembali pulang ke desa. Tegal yang dicirikan sebagai kampung dan Jakarta sebagai kota mampu membentuk relasi yang kuat antar keduanya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Warung Tegal sebagai salah satu sektor informal mampu berperan dan berkompetisi dalam perekonomian kota. Keberadaannya mampu menjadi salah satu solusi untuk warga kota terutama dalam memenuhi kebutuhan makanan murah meriah. Waung Tegal menjadi gambaran bagaimana peneliti mampu melihat kota dari sisi yang lain, dari sektor informal yang menjadi penyangga ekonomi perkotaan. Kata Kunci:, kampung, kota, modal sosial, sektor informal, warung tegal

×
Penulis Utama : Maflahah
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0313045
Tahun : 2017
Judul : Warung Tegal: relasi kampung menyangga kota Jakarta (studi kasus pada warung Tegal di Jakarta Timur)
Edisi : -
Imprint : Surakarta - FISIP - 2017
Program Studi : S-1 Sosiologi
Kolasi : -
Sumber : UNS-FISIP Jur. Sosiologi- D0313045-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Akhmad Ramdhon, S.Sos., M.A
2. Drs. Thomas Aquinas Gutama, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.