Penulis Utama : Dwi Widi Astuti
NIM / NIP : H0415019
×

Kerawanan pangan di pedesaan masih menjadi isu yang cukup besar dalam pembangunan pertanian. Belum tercapainya kecukupan pangan ditingkat individu dapat menimbulkan kerawanan pangan. Salah satu contoh kegiatan yang dapat dilakukan guna meminimalisir kerawanan pangan yaitu dengan pemberdayaan masyarakat Desa Mandiri Pangan. Desa mandiri pangan adalah desa/kelurahan yang masyarakatnya memiliki kemampuan untuk mewujudkan Ketahanan Pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi Pangan dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan. Masyarakat pada setiap wilayah mempunyai karakter yang sangat heterogen sifatnya, sehingga membutuhkan pendekatan atau model yang berbeda dalam proses pemberdayaannya. Guna mengatasi masalah tersebut pemberdayaan masyarakat Kampung Sayuran Organik di Kelurahan Mojosongo, Jebres, Surakarta adalah salah satu lokasi yang dijadikan target Desa mandiri pangan di Surakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan pemberdayaan masyarakat kampung sayuran organik, mengetahui faktor pendukung dan penghambat, serta merumuskan model rekomendasi dari pemberdayaan masyarakat. Metode dasar penelitian ini adalah kualitatif. Penetapan lokasi penelitian diambil secara sengaja di Kampung sayuran organik. Penentuan informan dilakukan dengan teknik snowball dan validitas data diperoleh dengan teknik triangulasi sumber data dan triangluasi metode. Analisis data pada penelitian ini adalah analisis induktif interaktif (interactive model of analysis).
Berdasarkan hasil penelitian, keadaan pemberdayaan masyarakat kampung sayuran organik menuju desa mandiri pangan saat mengalami penurunan partisipasi dibandingkan pada tahun 2013. Indikator yang menjadi faktor pendukung adalah sarana dan prasarana yang sudah lengkap dan memenuhi semua kebutuhan dalam setiap kegiatan, dan ketenagaan (SDM) yaitu umur masyarakat yang termasuk umur produktif dan tingkat pendidikan masyarakat cukup tinggi sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup sebelum diberdayaakan. Selain itu yang menjadi faktor penghambat adalah kelembagaan yang tidak berperan maksimal, penyelenggaraan kegiatan yang tidak sesuai dengan budaya lokal, pembiayaan kegiatan-kegiatan yang berasal dari modal pribadi serta kurang adanya pengawasan terhadap kegiatan menjadi faktor penghambat. Maka, Rumusan Model pemberdayaan masyarakat kampung sayuran organik menuju desa mandiri pangan adalah Dialog persuasif interpersonal berbasis pemenuhan kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan budaya lokal masyarakat Kampung sayuran Organik.

 

×
Penulis Utama : Dwi Widi Astuti
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0415019
Tahun : 2019
Judul : Model Pemberdayaan Masyarakat Kampung Sayuran Organik Menuju Desa Mandiri Pangan Kota Surakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Pertanian - 2019
Program Studi : S-1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Pertanian Jur. Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian-H0415019-2019
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Joko Winarno., M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.