×
Autisma adalah salah satu disabilitas mental yang disebabkan oleh adanya mutasi gen langka pada tubuh manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, kasus autisme di seluruh dunia mengalami peningkatan termasuk di Indonesia. Autisme termasuk ke dalam gangguan pervasif yaitu gangguan pskiatrik yang menyebabkan kesulitan pada kemampuan berbahasa, kemampuan sosial serta perkembangan perilaku yang tidak sesuai harapan. Pada dasarnya penyandang autism tidak dapat disembuhkan namun, dapat dididik dan dilatih untuk memaksimalkan kemampuannya. SLB Mitra Ananda salah satu sekolah yang mayoritas siswa autisnya berada dalam kategori sedang hingga berat. Dalam kondisi tersebut siswa autis belum mampu berkomunikasi, dan berinteraksi dengan baik. Karakteristik siswa autis berbeda satu dengan yang lainnya, hal tersebut menjadi ketidakpastian tersendiri bagi pengajar dalam menjalin hubungan dengan mereka.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sedangkan teknik pegumpulan data menggunakan wawancara mendalam dengan pemilihan informan melalui teknik sampel purposif. Oleh sebab itu, informan yang dipilih merupakan pengajar yang sudah paham mengenai kondisi siswa autis dan mengajar di tempat yang sama minimal selama 2 tahun. Selain menggunakan wawancara mendalam, peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi dokumen dan studi pustaka. Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada teori pengurangan ketidakpastian yang digagas oleh Berger dan Calabrese. Kedua tokoh tersebut menyebutkan bahwa ketika dua orang asing bertemu mereka cenderung mengalami ketidakpastian komunikasi, oleh sebab itu perlu adanya strategi untuk mengurangi ketidakpastian agar komunikasi dapat berjalan dengan lebih efektif. Adapun strategi yang digunakan yaitu penelusuran informasi, membuat perencaan serta membatasi. Hasil penelitian yang diperoleh peneliti adalah bahwa strategi pengurangan ketidakpastian yang dilakukan pengajar dalam komunikasi interpersonal dengan siswa autis adalah pencarian informasi melalui tiga cara yaitu pasif, aktif dan interaktif, membuat perencanaan berupa tindakan preventif untuk mengurangi ketidakpastian berkomunikasi serta melakukan pembatasan isi komunikasi agar dipahami oleh siswa autis. Kata Kunci : Penyandang autisma, strategi reduksi ketidakpastian, komunikasi interpersonal