×
Budidaya tanaman janggelan kian menjanjikan keuntungan seiring dengan permintaan tanaman ini terus meningkat di pasar dalam dan luar negeri. Keberadaan tanaman janggelan di Kabupaten Pacitan sangat melimpah, menurut hasil kegiatan IBM (Joko Winarno et al., 2015) menunjukan bahwa wilayah Kecamatan Nawangan memiliki kesesuaian lahan yang sangat sesuai untuk budidaya tanaman janggelan. Namun sampai sekarang informasi yang lebih spesifik mengenai kelas kesesuaian lahan untuk budidaya tanaman janggelan pada wilayah Kecamatan Nawangan sendiri masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman janggelan di Kecamatan Nawangan. Metode penelitian ini adalah metode survei, pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan sekaligus pengukuran di lapangan, pengambilan sampel dan uji laboratorium. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling di setiap unit satuan lahan yang diperoleh dengan cara tumpang susun (overlay) peta jenis tanah dan peta penggunaan lahan. Metode analisis dalam penelitian ini adalah pembandingan (matching). Hasil penelitian menunjukan bahwa kelas kesesuaian lahan untuk tanaman janggelan adalah S1 (sangat sesuai) pada satuan lahan LaS dan LaK, S2 (cukup sesuai) pada satuan lahan LiL, LiH, LiS dan LaH, S3 (sesuai marginal) pada satuan lahan LaL dan LiK. Beberapa faktor pembatas dalam evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman janggelan di Kecamatan Nawangan yaitu kemiringan lereng, ketersediaan air, ketersediaan oksigen, tekstur tanah, retensi hara dan ketersediaan hara. Upaya perbaikan lahan yang dapat dilakukan adalah pembuatan teras untuk mengatasi faktor pembatas kemiringan lereng, irigasi untuk memenuhi kebutuhan air, pembuatan saluran untuk memperbaiki drainase dengan pembongkaran tanah pada saat pengolahan lahan untuk menghilangkan lapisan padas tipis, pemupukan dengan pupuk kandang maupun kompos untuk menambah kandungan C-organik dan memperbaiki KTK, kemudian untuk memperbaiki ketersedian hara dapat dilakukan upaya perbaikan dengan pemupukan yang sesuai dengan faktor pembatas yang ada di setiap lahannya.