Gudeg  merupakan  makanan  khas  Yogyakarta  yang  terbuat  dari  nangka muda, areh, daging ayam, telur, kacang tholo, dan krecek. Seiring perkembangan zaman maka gudeg diolah menjadi produk yang lebih praktis yaitu gudeg kaleng. Produsen pertama gudeg kaleng di Yogyakarta adalah Gudeg Bu Tjitro 1925. Selama proses produksi gudeg kaleng di Gudeg Bu Tjitro 1925 masih ditemukan kecacatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian mutu yang telah  berlangsung  di  gudeg  Bu  Tjitro  1925,  jenis  kecacatan,  faktor-faktor penyebab dan usulan tindakan perbaikan kerusakan gudeg kaleng. Metode dasar penelitian adalah deskriptif analitis. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Gudeg Bu Tjitro 1925, Jalan Adisucipto KM. 9 DP 254A. Metode penentuan key informant dilakukan dengan purposive. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan dengan alat analisis (1) checksheet untuk mengidentifikasi jenis kerusakan produk gudeg kaleng, (2) Diagram pareto untuk mengetahui urutan prioritas perbaikan, (3) Diagram Fishbone untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan yang selanjutnya dirumuskan usulan tindakan perbaikan yang dapat diterapkan Gudeg Bu Tjitro 1925.

Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  (1)  Proses  pengendalian  mutu  yang telah berlangsung di Gudeg Kaleng Bu Tjitro 1925 dilakukan mulai dari bahan baku, mesin dan peralatan, proses produksi (2)  jenis kerusakan produk ada 3 yaitu tutup tidak rapat, kaleng penyok dan kaleng menggelembung. (3) masalah yang paling dominan gudeg kaleng  yaitu tutup tidak rapat dan kaleng penyok sebanyak 94%.

Tindakan perbaikan yang dilakukan (a) Faktor man: Memberikan pelatihan kepada karyawan dalam hal pemasangan tutup kaleng, Memberikan pelatihan khusus kepada beberapa karyawan agar dapat memperbaiki mesin seamer apabila sewaktu-waktu rusak. (b) Faktor machine: Melakukan percobaan pada kaleng kosong, Melakukan perawatan mesin secara berkala. (c) Faktor environtment: Melakukan penataan ulang tempat produksi.