Kampung Jogokariyan saat ini dikenal masyarakat sebagai kampung Islami. Hal ini berbeda dengan kondisi sebelumnya yang dikenal oleh masyarakat luas sebagai kampung abangan. Perubahan terjadi dikarenakan hadirnya Masjid Jogokariyan dengan berbagai program yang memberikan dampak pada masyarakat. Kebijakan yang diambil Masjid Jogokariyan dalam melakukan pelayanan fungsi masjid dapat menerangkan bagaimana proses hegemoni melalui progam dan peran pengelola dalam mempengaruhi perubahan sosial  yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bentuk hegemoni Masjid Jogokariyan terhadap masyarakat kampung Jogokariyan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunkan teknik purposif. Penelitian ini menggunakan teori Hegemoni dari Antonio Gramsci.

Dalam prosesnya, perubahan yang terjadi di Kampung Jogokariyan sebagian besar karena pengaruh pengelolaan Masjid Jogokariyan. Masjid memberikan berbagai pelayanan untuk masyarakat yang juga sekaligus merupakan jama’ah Masjid Jogokariyan. Awal mula strategi pengelolaan Masjid Jogokariyan ialah dengan melakukan pendataan, pemetaan dan mengelola berbagai agenda. Sasaran program masjid Jogokariyan meliputi seluruh kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, ibadah, dan berbagai bentuk kegiatan lain. Hal ini menjadikan Masjid semakin mudah untuk memberikan pemahaman nilai-nilai Islam terhadap masyarakat Kampung Jogokariyan yang beragama Islam. Temuan bentuk hegemoni yang dilakukan Masjid Jogokariyan terhadap masyarakat, melalui strategi dari adanya program masjid dan peran yang dilakukan oleh pengelola. Bentuk hegemoni Masjid Jogokariyan terhadap masyarakat memberikan pengaruh pada perubahan unsur kultur (sistem ekonomi, sistem pengetahuan, sistem religi, dan sistem kemasyarakatan) yang saat ini aktivitas sosial lebih pada kegiatan-kegiatan yang bermula dari Masjid Jogokariyan. Perubahan kultur ini berdampak pada kondisi sosial Kampung Jogokariyan yang awalnya merupakan masyarakat tradisional kini menjadi masyarakat Islam kontemporer.