×
Penelitian ini bertjuan untuk: (1) menganalisis pengembangan capacity building melalui pendidikan dan komunikasi kepada masyarakat oleh pihak pemerintah guna proses pembangunan berkelanjutan, (2) menentukan kesediaan masyarakat untuk membayar (willingness to pay) untuk konservasi sumber daya air di sumber mata air Cokro Tulung, dan (3) mengetahui determinan yang signifikan mempengaruhi nilai WTP atas manfaat tambahan karena peningkatan manajemen konservasi di sumber mata air Cokro Tulung. Responden dari penelitian ini adalah masyarakat Kota Surakarta, tepatnya di kawasan selatan Surakarta, Kecamatan Laweyan, Jawa Tengah, yakni sebagai pelanggan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Surakarta khususnya distribusi air dari mata air Cokro Tulung. Penelitian ini menggunakan analisis linier dan Contingent Valuation Method (CVM). Berdasarkan hasil wawancara terhadap 147 responden di peroleh bahwa : Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Surakarta belum secara insentif melakukan pendidikan dan komunikasi kepada masyarakat terkait dengan pengelolaan air yang tepat. Peran pemerintah terhadap kebijakan di bidang pendidikan sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang keterkaitan yang kompleks antara air, lingkungan, dan dampak kegiatan manusia terhadap ketersediaan air. Kedua, nilai rata-rata WTP pada untuk rumah tangga 2 sebesar Rp1.133,-, sehingga agregat WTP sebesar Rp2.242.207,-/bulan dan Rp26.906.484,-/tahun, untuk rumah tangga 3 sebesar Rp3.368,-, sehingga agregat WTP sebesar Rp3.556.608,-/bulan dan Rp42.679.296,-/tahun, untuk rumah tangga 4 sebesar Rp2.206,-, sehingga agregat WTP sebesar Rp1.158.150,-/bulan dan Rp13.897.800,-/tahun, dan kelompok niaga 1 sebesar Rp3.706,-, sehingga agregat WTP sebesar Rp1.927.120,-/bulan dan Rp23.125.440,-/tahun. Ketiga, Variabel jenis kelamin, umur, pendidikan, kepemilikan rumah, persepsi kemudahan mendapatkan air, dan persepsi pentingnya konservasi berpengaruh signifikan terhadap nilai WTP konservasi sumber daya air.
Kata Kunci: capacity building, willingness to pay, contingent valuation method, PES