ABSTRAK

Seperti yang sudah tertulis dan diatur dalam Undang-Undang yang berlaku, Negara ini memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu bagi setiap warganya. Tak terkecuali  bagi warga negara yang memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda, seperti contohnya yaitu Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Terdapat beragam kategori Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang diketahui, setiap kategori tersebut memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda pula di antara masing-masing  kategori tersebut.  Dari beragam kategori  Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tersebut, penulis tertarik pada salah satu kategori Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yaitu anak penyandang Autis.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran yang seharusnya dan senyatanya dijalankan oleh guru-guru Home Schooling “PEHA School” terutama dalam hal memenuhi hak pendidikan khususnya bagi para siswanya yang termasuk dalam kategori anak penyandang Autis. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif  dengan  jenis  deskriptif.  Teknik  pengambilan  sample  dengan  menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah semua guru yang mengajar di   Home   Schooling   “PEHA   School”,   sedangkan   objeknya   yaitu   seluruh   siswa penyandang Autis di  home schooling ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah  teknik  observasi,  wawancara,  dan  dokumentasi.  Untuk  memudahkan  penulis dalam menganalisis keadaan yang ada di lapangan, penulis menggunakan Teori Peran yang dikemukakan oleh Biddle & Thomas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para aktor yakni para guru Home Schooling “PEHA School” telah menjalankan peran mereka yang senyatanya dan telah sesuai dengan peran yang seharusnya atau yang diharapkan masyarakat pada umumnya juga orangtua siswa pada khususnya kepada setiap guru yang mengajar di home schooling ini, khususnya peran para guru dalam memenuhi hak pendidikan bagi siswa-siswi penyandang Autis disini. Pada dasarnya, keenam guru yang mengajar di Home Schooling “PEHA School” ini memiliki satu kesamaan sifat yang juga menjadi salah satu faktor bagi keenam guru tersebut untuk tetap mengajar di Home Schooling “PEHA School” ini yaitu rasa suka mereka terhadap anak-anak dengan berbagai karakter dan keadaan anak- anak tersebut. Meskipun dalam hal materi pembelajaran telah disiapkan oleh Pimpinan home schooling ini, para guru mempunyai cara penyesuaiannya masing-masing dalam menjalankan peran mereka, yang pada intinya yaitu para guru diminta untuk tidak hanya mengajar setiap siswa mengenai hal-hal terkait akademik atau ilmu pengetahuan saja tetapi juga melatihkan kegiatan dasar motorik kepada para siswa penyandang Autis tersebut, juga membiasakan para siswanya untuk dapat melakukan beberapa aktivitas keseharian yang dapat dilakukan  secara  mandiri.  Maka,  dari  hal ini menjadi terlihat seberapa  besar  peran  seorang  guru  pengajar  khususnya  di  Home  Schooling  “PEHA School” ini terutama dalam pemenuhan hak pendidikan bagi siswa-siswi yang termasuk dalam kategori anak penyandang Autis.

Kata Kunci : Peran Guru, Home Schooling, Anak Autis.