Penulis Utama : Nining Indrastuti
NIM / NIP : T721208002
×

Abstrak

Permasalahan pengelolaan air limbah di Kabupaten Karanganyar sangat kompleks baik dari segi pengaturan, teknologi dan informasinya. Kebutuhan akan Pemodelan dan teknologi sanitasi sangat diperlukan oleh berbagai lapisan masyarakat di Kabupaten Karanganyar. Kenyataannya yang terjadi saat ini adalah sistem pengolahan air limbah domestik yang belum berjalan secara optimal. Hal ini merupakan salah satu kendala bagi Pemerintah Daerah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup,  dengan kendala tersebut maka air buangan harus dikelola atau diolah secara baik. Pengelolaan limbah cair domestik IPAL komunal sistem anaerob ditentukan oleh suatu peta informasi dan pemodelan sanitasi. Peta informasi dan pemodelan sanitasi dipengaruhi oleh topografi, demografi/ kepadatan penduduk dan faktor sosial ekonomi suatu wilayah. Kabupaten Karanganyar banyak memiliki daerah yang rawan sanitasi atau berisiko tinggi terhadap sanitasi.  Hasil penentuan area berisiko di dapat sebanyak 6 desa berisiko sangat tinggi, 77 desa berisiko tinggi, 54 desa berisiko sedang dan 40 desa kurang berisiko. Penanganan sanitasi dengan Dana Alokasi Khusus melalui Progam Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM). Kabupaten Karanganyar telah memiliki beberapa IPAL  komunal di sebagian wilayahnya, tetapi saat ini pemanfaatannya belum optimal. Hal ini disebabkan karena belum adanya pemodelan sanitasi dalam pengelolaan dan peta informasi limbah cair domestik serta lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi yang tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak berkelanjutan, serta kurangnya perhatian masyarakat pada perilaku hidup bersih dan sehat.
Tujuan akhir penelitian ini adalah mendapatkan model pengelolaan sanitasi limbah cair domestik yang efektif dan efisien dari hasil variasi debit, media dan bakteri, dengan memperhitungkan risiko lingkungan sehingga dapat mewujudkan Pembangunan IPAL Komunal yang tepat, terpadu, efektif dan efisien.  Nilai manfaat bagi masyarakat adalah meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki akses sanitasi yang
 berkelanjutan, menumbuhkan inisiatif masyarakat dalam pengembangan kegiatan  penyediaan sanitasi dan meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat serta manfaat bagi perkembangan ilmu dan teknologi sanitasi adalah Penelitian ini akan menambah wahana pengembangan ilmu pengetahuan dalam merencanakan pemodelan sanitasi yang sesuai kebutuhan sanitasi penduduk di Kabupaten Karanganyar khususnya dan lingkungan perumahan pemukiman lainnya.
Metode Pemodelan Sanitasi yang digunakan penelitian ini adalah analisis statistik diskriptif dan diuji dengan Analysis Of Variance (ANOVA) melalui uji laboratorium pada 33 IPAL terbangun pada Tahun 2010 sampai dengan 2017 dan parameter yang diukur adalah parameter air limbah domestik. Pemodelan sanitasi dilakukan dengan penelitian efektifitas antara media filter batu AF dan sarang tawon dari bahan botol aqua plastik bekas tempat minum, penambahan bakteri berupa cairan probiotik ke IPAL yang dibangun pada Tahun 2016 sampai Tahun 2017, serta menganalisis debit air optimum. Nilai tambah bagi lingkungan dengan pemodelan sanitasi adalah mencegah pencemaran air sungai, air tanah dan efisien. Dikatakan efisien karena media yang digunakan murah karena memanfaatkan limbah plastik dari botol minuman. Sedangkan metode peta informasi sanitasi menggunakan peta demografi, topografi dan jenis tanah yang di overlay dengan program GIS menghasilkan peta sanitasi yang menggambarkan letak IPAL strategis dan jaringan distribusi pipa Sambungan Rumah (SR).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit, media filter dan bakteri yang dimasukkan pada IPAL komunal mampu menurunkan kadar BOD sebesar 85%, COD sebesar 87%, TSS sebesar 86%, Minyak sebesar 36% dan E.coli sebesar 97,2%, sedangkan terhadap pH dan suhu tidak berpengaruh. Overlay peta demografi, topografi dan jenis lahan dengan program GIS menghasilkan peta sanitasi yang berupa letak IPAL yang strategis pada suatu daerah Kecamatan dan selanjutnya dihasilkan peta jaringan distribusi pipa Sambungan Rumah (SR) yang digunakan dalam perencanaan pembangunan IPAL Komunal.
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Persentase total yang terlayani sanitasi adalah 47% dan Persentase yang tidak terlayani sanitasi limbah domestik sebesar 53%. Pemodelan sanitasi yang efektif dan efisien menggunakan media filter sarang tawon dari botol aqua tempat minum dengan debit optimum antara 100 ml/dt sampai 500 ml/dt serta penambahan bakteri berupa cairan probiotik pada IPAL Komunal sehingga mampu menurunkan kadar BOD sebesar 85%, COD sebesar 87%, TSS sebesar 86%, minyak sebesar 36% dan E.coli sebesar 97,2%. Peta informasi sanitasi diperlukan untuk mendapatkan letak IPAL Komunal yang strategis beserta jaringan sambungan rumah untuk perencanaan Pembangunan IPAL Komunal. Partisipasi masyarakat paling besar berupa sumbangan tenaga selajutnya materi atau uang dan yang paling kecil berupa pikiran, ide atau saran-saran serta penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi partisipasi masyarakat adalah faktor tingkat keamanan tinggi (0,51), tingkat interaksi sosial sedang (0,32), tingkat penghargaan lemah (0,2), tingkat pengetahuan lemah (0,25) dan tingkat kepemimpinan sedang (0,42), sedangkan resiko lingkungan akibat pembangunan IPAL Komunal diperoleh nilai resiko sebesar 20 (dua puluh) yang menunjukkan resiko rendah atau kecil.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mewujudkan tujuan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan sanitasi yang terpadu, terarah dan berkelanjutan. Keterbatasan penelitian yang menitik beratkan pada pemodelan sanitasi menuju kualitas air buangan (effluen) tidak melebihi baku mutu air limbah dan jaringan sanitasi sehingga penelitian tidak membahas proses pembiakan bakteri pengurai secara probiotik, besarnya nilai ekonomis media filter dan peta informasi limbah domestik lebih lanjut berupa sistem programer komputer serta layanan IPAL hanya untuk permukiman dengan topografi di atas letak IPAL untuk rumah topografi di bawah letak IPAL tidak dapat terlayani. Solusi permukiman di bawah letak IPAL dibangunkan septitank komunal tersendiri.
Saran peneliti untuk perbaikan sanitasi di Kabupaten Karanganyar adalah Pemerintah Daerah lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Dinas Lingkungan Hidup diharapkan bekerjasama dalam pengawasan kualitas air buangan secara rutin paling sedikit setiap 6 bulan sekali agar kualitas air buangan hasil pengolahan limbah domestik dari IPAL Komunal (effluen) dapat terjaga dan aman sesuai standar baku mutu air limbah domestik dan pengawasan terhadap media filter selama 3 tahun untuk pembersihan dan penggantian setelah 20 tahun. Pemerintah Pusat dan Daerah menyelenggarakan pelatihan secara insentif kepada tokoh masyarakat atau Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengelola IPAL Komunal di masing-masing lokasi dan menyelenggarakan, memfasilitasi dan menganggarkan untuk kegiatan sosialisasi kepada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta melakukan pemeriksaan dan pengawasan secara rutin pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai pengelola IPAL komunal, sehingga setelah dibangun IPAL tidak mangkrak dan lancar pemeliharaannya serta berkembang dengan penambahan jaringan Sambungan Rumah (SR).

×
Penulis Utama : Nining Indrastuti
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T721208002
Tahun : 2019
Judul : Pemodelan Sanitasi dalam upaya Pengelolaan Limbah Cair Domestk di Kabupaten Karanganyar
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2019
Program Studi : S-3 Ilmu Lingkungan
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Ilmu Lingkungan-T721208002-2019
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Prabang Setyono, M.Si.
2. Prof. Dr. Sunarto, M.S.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.