Penulis Utama | : | Bilal Bachri Munajat |
NIM / NIP | : | I8315008 |
ABSTRAK
Sumber energi yang tidak dapat diperbarui khususnya fosil (minyak dan gas) mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Ketergantungan yang besar pada sumber energi fosil (minyak bumi dan batu bara) telah menyebabkan terjadinya eksploitasi besar-besaran pada kedua sumber energi tersebut, sehingga energi tersebut akan terus berkurang. Untuk itu perlu dicari energi terbarukan agar tidak tergantung pada bahan bakar tersebut
Limbah peternakan adalah hasil buangan dari proses pengolahan usaha peternakan atau hasil buangan hasil metabolisme hewan ternak yang tidak ramah lingkungan yang selalu menghasilkan limbah yang berupa limbah cair ( air cucian ternak dan air cucian kandang ). Limbah padat ( feses ternak ), dan limbah gas ( CH4 dan NH3 ). Penanganan limbah ternak ini sangat perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan juga dimanfaatkan untuk sumber energy alternatif yang dapat diperbaharui. Menurut data dari Badan Pusat Statistik tahun 2016, jumlah sapi di Indonesia sebesar 16.626.421 ekor, dengan prosentase sapi perah sebesar 3,2% dan sapi pedaging sebesar 96,8%. Biomassa adalah suatu limbah benda padat yang bisa dimanfaatkan kembali sebagai sumber bahan bakar. Salah satu biomassa yang dapat dimanfaatkan yaitu kotoran sapi. Limbah dari hewan ternak sapi saat ini masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Briket merupakan gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan. Biobriket memiliki sifat higroskopis di mana sifat ini menyebabkan briket dapat menyerap (adsorps) dan melepaskan (desorps) air untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya.
Pembuatan biobriket dilakukan dengan cara penghancuran bahan baku, pengayakan bahan baku, dan pembriketan dengan menggunakan bantuan grinder, ayakan listrik, dan press hidrolik. Pembuatan biobriket menggunakan variasi ukuran partikel yaitu 20,40,60,80 mesh dan tekanan 2,3,4 ton. Hasil analisa kadar air briket yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian sudah memenuhi standar SNI 01-6235-2000 yaitu maks 8 %. Hasil analisa densitas briket yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian sudah memenuhi standar SNI 01-6235-2000 yaitu minimal 0,447 gr/cm3. Hasil analisa kuat tekan briket yang diperoleh terdapat satu spesimen briket yang belum memenuhi standar SNI 13-4931-2010 yaitu min 6 kg/cm2. Selain satu spesimen tersebut, semua briket sudah memenuhi standar. Hasil analisa kadar abu briket yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian belum memenuhi standar SNI 01-6235-2000 yaitu maks 8 %. Hasil analisa kadar volatile matter briket yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian belum memenuhi standar SNI01-6235-2000 yaitu maks 15 %. Dan hasil analisa kadar Fixed Carbon briket yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian belum memenuhi standar SNI 01-6235-2000 yaitu minimal 77 % Serta hasil analisa nilai kalor briket yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian belum memenuhi standar SNI 01-6235-2000 yaitu minimal 5000 kal/g.
Kata kunci : Kotoran sapi, Biobriket, SNI
Penulis Utama | : | Bilal Bachri Munajat |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | I8315008 |
Tahun | : | 2019 |
Judul | : | Pembuatan Biobriket Berbahan Baku Kotoran Sapi |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. Teknik - 2019 |
Program Studi | : | D-3 Teknik Kimia Produksi |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak. Teknik Teknik Kimia-I8315008-2019 |
Kata Kunci | : | Kotoran sapi, Biobriket, SNI |
Jenis Dokumen | : | Laporan Tugas Akhir (D III) |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Wusana Agung Wibowo, S.T.,M.T. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | lampiran tidak tersedia |
Fakultas | : | Fak. Teknik |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|