Penulis Utama : Faudy Prismoko Fahmi
NIM / NIP : I0114044
×

ABSTRAK

Jalan daerah merupakan sarana penunjang kegiatan distribusi barang di bidang ekonomi serta sarana lalu lintas kendaraan pada wilayah dimana jalan itu berada. Menurut data BPS 2015, panjang jalan daerah di Indonesia mencapai 421.541 km. Jalan memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan pembangunan nasional. Pada saat ini, penggunaan perkerasan lentur masih mendominasi di bandingkan dengan penggunaan perkerasan kaku, dimana komposisi Jalan Nasional terdiri dari 95,61% sistem lentur, 0,88% sistem kaku, dan sisanya sebesar 3,57?alah jalan tanah. Sedangkan pada jalan tol, lebih didominasi oleh perkerasan kaku dengan persentase sebesar 65,71%, sedangkan 34,29?alah perkerasan lentur (Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, 2016). Pertumbuhan panjang ruas jalan yang ada di Indonesia tak lepas dari pengaruh adanya pertumbuhan kendaraan. Makin banyak jumlah kendaraan, maka makin besar kapasitas jalan yang dibutuhkan. Seiring pertumbuhan kendaraan yang pesat, maka makin besar pula kebutuhan konsumsi dari kendaraan tersebut seperti konsumi BBM, konsumsi Oli serta konsumsi Ban. Dari besaran konsumsi tersebut maka akan mengeluarkan biaya yang harus dikeluarkan kendaraan. Biaya yang dikeluarkan akibat konsumsi tersebut menarik untuk diketahui serta faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya konsumsi dan biaya dari konsumsi tersebut. Tujuannya agar nantinya dapat memberikan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan Biaya Operasional Kendaraan sebagai bahan pertimbangan serta acuan untuk  mengambil keputusan di kemudian hari.

Pada penelitian ini studi kasus yang diambil adalah ruas jalan kabupaten dengan tipe perkerasan lentur. Perhitungan BOK didasarkan padapedoman yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum tahun 2005. Data Primer yang perlukan adalah Volume Lalu lintas, Kecepatan rata-rata, nilai Hambatan Samping rasio tanjakan dan turunan rata-rata dan data kerusakan jalan. Data-data tersebut dilengkapi oleh data-data sekunder yaitu data ruas jalan , harga BBM, harga oli serta Ban, berat masing-masing kendaraan dan derajat tikungan.

Hasil analisis menunjukan Biaya operasional kendaraan komponen BBM, oli dan Ban berkisar antara Rp 191.24/km sampai dengan Rp. 5172.27/km. Sedangkan Biaya operasional kendaraan rata-rata kedua ruas jalan berkisar antara Rp. 196.01/km sampai dengan Rp. 4447.94/km dimana Biaya tertinggi ditunjukan oleh kendaraan Truk Besar sebesar Rp. 4447.94/km, sedangkan Biaya terkecil ditujukan oleh kendaraan Sepeda Motor sebesar Rp. 196.01/km.

Kata Kunci: perkerasan lentur, konsumsi BBM, oli dan ban, Biaya Operasional Kendaraan.

×
Penulis Utama : Faudy Prismoko Fahmi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0114044
Tahun : 2019
Judul : Analisis Komponen Biaya Operasional Kendaraan pada Perkerasan Jalan Lentur Daerah Kabupaten Sragen ( Studi Kasus : Ruas Jalan Dr. Sutomo dan Jalan Sambirejo-Sambi)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Teknik - 2019
Program Studi : S-1 Teknik Sipil
Kolasi :
Sumber : UNS-Fak. Teknik Teknik Sipil-I0114044-2019
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Ary Setyawam, M.Sc.,PhD.
2. Dr. Florentina Pungky P S.T,. M.T.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.