Subsektor peternakan memiliki strategi khususnya dalam pemenuhan protein hewani bagi masyarakat di Kabupaten Kulonprogo. Hal ini dilandasi beberapa alasan, yaitu: (1) periode siklus produksinya yang relative pendek membuat perputaran modal relative cepat, menjadikannya cocok untuk usaha peternakan rakyat; (2) usaha peternakan burung puyuh mempunyai kaitan yang luas baik kaitan ke belakang (backward linkage) dan kaitan ke depan (forward linkage); (3) kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja secara ekstensi. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi produksi dalam usaha peternakan Burung Puyuh di Kabupaten Kulonprogo, menganalisis efisiensi alokatif yang dihubungkan dengan penggunaan faktor – faktor produksi, menghitung dan menganalisis elastisitas produksi dalam usaha peternakan Burung Puyuh di Kabupaten Kulonprogo dan menghitung dan menganalisis tingkat efisiensi usaha peternakan burung puyuh di Kabupaten Kulonprogo.
Hasil penelitian me unjukkan bahwa nilai elastisitas yang lebih dari 1 berada pada kondisi Increasing Return to Scale yang artinya penggunaan input akan menghasilkan output dengan proporsi yang lebih besar, sehingga faktor – faktor produksi pada peternakan burung puyuh bersifat elastis. Dan hasil penelitian tersebut dapat menunjukkan bahwa tingkat efisiensi ekonomis (efisiensi alokatif pada produksi telur burung puyuh belum tercapai maksimum, hal ini dapat dibuktikan dari ratio nilai produk marginal masing – masing faktor produksi (NPMXi) dengan nilai masing – masing harga inputnya (Pxi) tidak ada yang sama dengan satu. Serta hasil penelitian menunjukkan variabel Pakan (X1) dan variabel tenaga kerja (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap produksi telur sedangkan variabel lainnya, Vitamin (X2), Pengalaman Kerja (X4), Suhu lingkungan (D1), peran penyuluh (D2) dan penggunaan obat (D3) tidak berpengaruh signifikan pada ? 5%.
KATA KUNCI Analisis Faktor – Faktor usahatani, Puyuh