Latar Belakang : Obesitas sentral dapat menyebabkan peradangan kronik intensitas rendah yang ditandai dengan peningkatan Tumor Necrosis Factor-? (TNF-?) dan High Sensitive C-Reactive Protein (hs-CRP) yang menimbulkan kecemasan. Kecemasan menyebabkan obesitas sentral dan inflamasi pada jaringan perifer. Latihan aerobik memiliki efek anti inflamasi dan relaksasi dapat mengurangi kecemasan. Akan tetapi pengaruh kombinasi latihan aerobik dan relaksasi terhadap TNF-?, hs-CRP, dan tingkat kecemasan pada obesitas sentral belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi latihan aerobik dan relaksasi terhadap TNF-?, hs-CRP dan tingkat kecemasan pada obesitas sentral
Subyek dan Metode : Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali dari Agustus-September 2017. Penelitian eksperimen dengan desain randomized controlled trial ini memakai 80 subjek penelitian dengan obesitas sentral (usia, 47.66 ± 7.47; WHtR, 0.57 ± 0.04), dipilih dengan teknik purposive sampling, dan dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kontrol, latihan aerobik, relaksasi dan kombinasi latihan aerobik dan relaksasi. Latihan aerobik dilakukan dengan jalan kaki dengan kecepatan 100 langkah dalam satu menit. Relaksasi dilakukan dengan teknik nafas dalam, visualisasi, doa, dan diiringi dengan musik. Masing-masing kelompok diberikan perlakuan tiga kali dalam seminggu selama enam minggu. Data dianalisis dengan menggunakan Uji One Way Anova
Hasil : Kombinasi latihan aerobik dan relaksasi memiliki pengaruh yang paling signifikan dalam menurunkan TNF-? (? = 36.05 ± 45.01; p = 0.015) dan tingkat kecemasan (? = 3.80 ± 2.46; p < 0 xss=removed xss=removed>Kesimpulan : Kombinasi latihan aerobik dan relaksasi menurunkan TNF-? dan tingkat kecemasan tetapi tidak pada hs-CRP.
Keywords : Latihan aerobik, relaksasi, kombinasi latihan aerobik dan relaksasi, TNF-?, hs-CRP, tingkat kecemasan