×
Kehadiran teknologi membuat perubahan pada pola pemikiran dan perilaku manusia. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi bersifat dinamis, baik dari segi pemikiran maupun praktiknya. Dari segi praktik, teknologi dapat memengaruhi cara seseorang berkomunikasi, yang berubah dari offline menjadi online. Realita ini menunjukkan adanya aktualisasi diri yang muncul, bahwa manusia ingin mengembangkan apa yang ada dalam dirinya. Salah satunya yaitu kelompok difabel tuli Gerkatin Surakarta. Aktualisasi diri ini memicu munculnya self disclosure akibat dari penggunaan media sosial secara rutin, yaitu Instagram. Sehingga, pokok permasalahan yang muncul dalam penelitian ini yaitu bagaimana self disclosure penyandang difabel tuli di media sosial Instagram pada Komunitas Gerkatin Surakarta.
Kajian terkait self disclosure ini menitikberatkan pada unsur komunikator dan pesan dalam komunikasi. Kedua unsur ini menjelaskan bagaimana proses self disclosure dapat dilakukan oleh penyandang difabel pada komunitas Gerkatin Surakarta yang berkaitan dengan teori penetrasi sosial oleh Altman dan Taylor. Teori penetrasi sosial merupakan kajian dalam ruang lingkup ilmu komunikasi yang spesifik pada studi psikologi komunikasi. Teori ini menjelaskan bagaimana proses terjadinya self disclosure yang terbagi ke dalam 4 tahap, yaitu orientasi, pertukaran efek eksploratif, pertukaran efek afektif, pertukaran stabil. Pada setiap tahap ini akan menjelaskan bagaimana penyandang difabel tuli melakukan keterbukaan diri sebagai bentuk aktualisasi dalam media sosial Instagram,
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sehingga penelitian yang dilakukan berfokus pada how atau why. Selain itu juga menggunakan etnografi virtual sebagai metode pendukung dalam penelitian media online. Peneliti menggunakan purposive sampling untuk menentukan informan dan dilakukan wawancara secara mendalam. Kemudian analisis dilakukan berdasarkan teori penetrasi sosial yang merepresentasikan self disclosure.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa self disclosure anggota Gerkatin Surakarta mencapai tahap efek pertukaran afektif yang melibatkan perasaan dalam mengungkapkan diri informan. Terjadinya self disclosure juga akibat dari adanya faktor internal yang berkaitan dengan kepercayaan diri dan eksternal yang berkaitan dengan adanya mitra dalam hubungan yaitu kedekatan yang dimiliki oleh penyandang difabel dengan seseorang.
Kata kunci : difabel tuli, self disclosure, Instagram