×
Pengelolaan limbah kulit di IPAL Magetan merupakan upaya pemerintah dalam mendukung industri penyamakan kulit. Dalam pengelolaannya, UPT Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan mengalami permasalahan bau menyengat yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Hal tersebut dilihat dari tidak adanya responsivitas dari UPT untuk mengatasi aduan/keluhan masyarakat sekitar LIK dan Kali Gandong akibat pencemaran lingkungan. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini guna menganalisis lebih dalam mengenai responsivitas UPT Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Fokus pada penelitian kali ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana responsivitas pelayanan pengelolaan limbah cair kulit di UPT Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan yang diukur dengan 6 (enam) indikator yang berada dalam teori responsivitas Zeitham menurut Hardiasyah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Validitas data menggunakan triangulasi sumber. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa responsivitas pelayanan pengelolaan limbah cair kulit yang dilakukan oleh UPT Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan dinilai belum cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hanya ada satu indikator saja yang dinilai sudah responsif yaitu indikator pertama: Kemampuan Merespon masyarakat. Untuk menyediakan pelayanan yang responsif, UPT Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan masih perlu meningkatkan kelima indikator lainnya yang dinilai masih belum baik secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu kiranya responsivitas pelayanan pengelolaan limbah kulit di Magetan lebih ditingkatkan lagi untuk hasil lebih baik kedepannya.
Kata Kunci: Pelayanan publik, Responsivitas, Limbah Kulit