×
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik menuju World Class University. Ada banyak penelitian sebelumnya yang menjabarkan berbagai gaya kepemimpinan dengan macam-macam sudut pandang seperti gaya kepemimpinan yang dibandingkan antara laki-laki dengan perempuan ataupun gaya kepemimpinan dalam situasi tertentu. Sedangkan penelitian ini memusatkan pada gaya kepemimpinan perempuan dengan kecenderungan yang otokratis, demokratis, feminin dan atau maskulin.
Dilihat dari tujuan, penelitian ini tergolong Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Adapun teknik pengumpulan data menggunakan cara Eksplanasi Sekuensial (Sekuensial Eksplanatoris), yang pertama adalah penyebaran kuesioner menggunakan skala likert dengan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS), interview, serta observasi. Sampel menggunakan metode purporsive sampling dan validitas data menggunakan triangulasi sumber. Menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman.
Hasil penelitian ini menunjukkan Dekan Perempuan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta memiliki lebih dari satu gaya kepemimpinan yaitu Gaya Kepemimpinan Demokratis, Feminin, Maskulin dan Netral dengan presentase berbeda. Penyebutan netral disini memiliki arti Dekan Perempuan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Univeritas Sebelas Maret Surakarta memiliki kebijakan yang berbeda dengan situasi yang berbeda pada persoalan yang sama atau menyesuaikan karakteristik serta tuntutan pekerjaan. Begitupula mengapa Dekan Perempuan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Univeritas Sebelas Maret Surakarta bisa memiliki lebih dari satu gaya kepemimpinan dengan presentase berbeda.
Dilihat dari gaya yang muncul membuktikan perempuan memiliki sikap communal, jika diartikan dari segi positif memberi dampak meningkatnya orientasi seseorang, kolaborasi dan orientasi tim. Sedangkan dilihat dari segi negatif memberi dampak manifestasi subordinasi yang menyatakan perempuan tidak dapat mengambil keputusan penting, sehingga tidak bisa menjadi pemimpin. Disisi lain terlihat bahwa Dekan Perempuan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Univeritas Sebelas Maret Surakarta memenuhi ciri-ciri sebagai pemimpin ideal. Serta dari gaya yang muncul memberikan dampak tersendiri.
Kata kunci : Gaya kepemimpinan perempuan, kepemimpinan demokratis, kepemimpinan maskulin, kepemimpinan feminin, communal