Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketimpangan pembangunan antar kecamatan dan faktor-faktor   yang mempengaruhi ketimpangan pembangunan di Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang berupa data times seris adalaha Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penduduk, Usaha Mikro Kecil Mengah (UMKM), Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan sektor jasa dari 20 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2010- 2014, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara. Teknik analisis  Tipologi Klassen.   yang   digunakan   untuk   analisis   deskriptif   adalah   ketimpangan   Indeks Williamson, sedangkan analisis kuantitatif digunakan analisis regresi data panel model Fixed Effect. Hasil penelitian menunjukan nilai Tipologi Klassen tidak semua kecamatan mengalami   perkembangan   pembangunan   ekonomi   yang   positif,   terdapat   empat kecamatan yang mengalami daerah relatif tertinggal Pagedongan, Sigaluh, Kalibening, Pandanarum. Kecamatan yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah Purwareja Klampok, Purwanegara, Bawang, Banjarnegara, Madukara, kecamatan yang masuk dalam kategori kuadran I umumnya daerah yang sudah maju baik dari segi pembangunan dan kecepatan pertumbuhan. Indeks Williamson pembangunan yang dilakukan tahun 2010-2014 di Kabupaten Banjarnegara bahwa pada kecamatan Purworejo Klampok yang memiliki nilai 0,319   lebih tinggi dibandingkan kecamatan Wanadadi dengan nilai 0,16. Hal ini menandakan ketimpangan pembangunan anatar kecamatan masih terjadi. Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) 0,9829, hasil juga menunjukan bahawa variabel penduduk (X2), variabel PMDN(X5), dan variabel jasa(X6) berpengaruh signifikan positif  terhadap ketimpangan pembangunan di Kabupaten Banjarnegara. Sementara itu PDRB(X1), UMKM(X3), dan PMA(X4) tidak berpengaruh signifikan.

Kata kunci: Ketimpangan pembangunan, Tipologi Klassen, data panel Kabupaten Banjarnegara