Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daya dukung berdasarkan pewilayahan dan daya dukung hijauan pakan,  identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DIY pada bulan Maret  sampai  dengan  Juli  tahun  2018.  Metode  yang  digunakan  adalah  metode campuran (mixed method) kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan hasil yang komprehensif. Metode pengumpulan data primer dari responden dan data sekunder dari instansi  terkait,  yaitu  Badan  Perencanaan  Pembangunan  Daerah  Kab.  Gunungkidul, BPS   Kabupaten   Gunungkidul   dan   Dinas   Pertanian   dan   Pangan   Kabupaten Gunungkidul. Pengambilan sampel penelitian ditentukan secara purposive sebanyak 60 orang responden peternak dan 12 responden pakar dari instansi maupun swasta. Analisis data menggunakan analisis Location Quation (LQ), Indeks Daya Dukung (IDD) Hijauan Pakan Ternak dan Analisis situasi internal dan eksternal, analisis SWOT dan QSPM. Hasil perhitungan LQ dari 18 (delapan belas) kecamatan di Kabupaten Gunungkidul terdapat 11 (sebelas) kecamatan yang termasuk wilayah basis. Nilai LQ tertinggi di Kec. Girisubo (2,14) dan terendah di Kec. Karangmojo (0,43). Hasil perhitungan IDD sebanyak 13 (tiga belas) kecamatan memiliki nilai IDD lebih dari 2 berarti berada pada zona aman ketersediaan pakan hijauan. Nilai IDD tertinggi di Kec. Tanjungsari (5,76) dan terendah di Kec. Girisubo (1,50). Hasil analisis SWOT secara kualitatif pada faktor internal menghasilkan identifikasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) antara lain sumber daya manusia, kondisi keuangan, operasional/produksi, manajemen, pemasaran.  Hasil  analisis  pada  faktor  eksternal  menghasilkan  identifikasi  faktor eksternal berupa peluang (opportunity) dan ancaman (threats) terdiri dari lingkungan sosial, ekonomi, kebijakan pemerintah, dan teknologi. Hasil analisis matriks SWOT kuantitatif  menunjukkan  faktor  internal  sebesar  0,81  (pada  sumbu  x),  dan  faktor eksternal sebesar 1,16 (pada sumbu y). Posisi strategi berada pada kuadran I yaitu mendukung kebijakan  pertumbuhan  yang  agresif  (Growth  Oriented  Strategy),  yaitu menggunakan kekuatan untuk memperoleh peluang (SO). Alternatif strategi SO yang dirumuskan yaitu peningkatan produktivitas di masing-masing kecamatan berdasarkan potensi  yang  ada,  optimalisasi  potensi  SDM  peternak  dan  dukungan  limbah  pakan ternak maupun sarana prasarana dan meningkatkan manajemen dan ketrampilan teknis budidaya yang baik. Prioritas strategi terpilih adalah peningkatan produktivitas sapi potong di masing-masing kecamatan berdasarkan potensi yang ada dengan nilai TAS (total attractiveness score) sebesar 6,901.

Kata Kunci: Analisis SWOT, IDD, LQ, Sapi Potong, Strategi Pengembangan.