Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi dan kualitas pembelajaran literasi dini yang dilakukan di PAUD, melakukan analisis kebutuhan terkait dengan pembelajaran literasi dini di PAUD, merancang model pembelajaran literasi dini dengan pendekatan  SBELP, menguji kelayakan model pembelajaran literasi dini dengan pendekatan SBELP, dan menguji efektifitas model pembelajaran literasi dini dengan pendekatan SBELP. Sesuai perkembangan psikis, anak usia dini  belum memiliki kesiapan yang cukup untuk menerima pembelajaran membaca. Dari penelitian yang dilakukan sebelumnya, ditemukan bahwa 98% sekolah PAUD telah mengajarkan membaca bagi siswa mereka.
Penelitian ini menerapkan metode penelitian gabungan dengan mengacu pada model pengembangan Akker yang terdiri dari empat langkah penelitian. Pada tahap Preeliminary Investigation kegiatan penelitian yang dilakukan bertujuan untuk: (1) Mengkaji peraturan yang membingkai pelaksanaan literasi dini di PAUD guna menentukan tujuan pembelajaran dalam bentuk indikator capaian pembelajaran (Endpoint Stated); (2) Melakukan kajian literasi bagi pendalaman komponen ajar melalui lima penelitian lokal terkini (Conjunctured Local Instructional Theory) (Akker, 2006); serta (3) Mengkaji penerapan Early Literacy Programs (ELP) yang telah dilakukan: Mengkaji hasil yang telah dicapai sebagai acuan awal pengembangan (Startpoint Stated). Tahap Theory Embedding, kegiatan penelitian yang dilakukan bertujuan untuk: (1) Menganalisa kajian teori sebagai kerangka kerja SBELP; (2) Melakukan kajian penelitian relevan terkini dan buku panduan dari 23 institusi di negara lain sebagai penyusunan bentuk dasar dari panduan SBELP; (3) Melaksanakan pengujian sederhana bagi prototipe yang dibuat (Interpretative Framework) dengan tiga langkah: readability Testing, One Class Test, dan Konsultasi dengan validator. Tahap Empirical Testing dilakukan untuk menguji kepraktisan dan keefektifitasan model. Uji kepraktisan dilakukan untuk mendapatkan bukti bahwa model yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan PAUD. Sementara, uji keefektifan memberikan data tentang  pengelolaan model berjalan optimal sesuai dengan target pembuatan model.
Pada tahap pengembangan model awal digunakan lima siswa yang memiliki kesamaan kematangan belajar dari sekolah dengan kondisi ekonomi dan sosial berbeda untuk dijadikan subjek atau responden uji coba. Kemudian dilanjutkan pada tahap pengujian terbatas dilakukan dengan 30 siswa dari lima sekolah berbeda. Di tahap uji luas dilakukan penerapan pada 40 siswa dari sepuluh sekolah berbeda. Nilai (sig.) kurang dari 0.05 (?), maka H0 ditolak. Artinya terdapat perbedaan nilai-nilai pada grup 1 (Pre) dengan grup 2 (Post). Jika dilihat dari rerata, maka rerata grup 2 (post) = 77.9410 lebih tinggi daripada rerata grup 1 (pre) = 59.7450. Maka nilai-nilai grup 2 (post) lebih baik daripada grup 1 (pre). Akibatnya terjadi peningkatan nilai siswa dari nilai pre ke post. Hasil luaran utama penelitian ini berupa perangkat pembelajaran berbasis SBELP, termasuk di dalamnya  buku cerita dan materi pembelajaran, buku pegangan guru dan orang tua siswa, buku pegangan penyelenggara sekolah, serta pemuatan karya ilmiah di jurnal.

Kata Kunci: literasi dini, SBELP, usia dini