Penulis Utama : Ibnu Jafar Ma’ruf
NIM / NIP : T641508003
×

Pemberdayaan pasien adalah pemahaman diri, menyadari kekuatan dan kelemahan diri sebagai upaya menumbuhkembangkan keinginan untuk mengubah citra diri dari yang negatif menjadi lebih positif, mampu bertanggungjawab, mampu mengelola kesehatan dan gaya hidupnya yang sehat. WHO mendefinisikan stroke sebagai gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh terganggunya aliran dan suplai darah ke otak. Stroke menimbulkan gangguan neurologis sehingga menyebabkan penurunan dan perubahan kualitas hidup. Kualitas hidup adalah sehat fisik, psikis, sosial, lingkungan, spiritual, terlepas dari penyakit dan dapat mempertahankan derajat kesehatan. Afasia  motorik  merupakan  kerusakan pada daerah broca, yang ditandai dengan kesulitan berkomunikasi, mengkoordinasikan pikiran, perasaan dan kemauan menjadi simbul bermakna yang dimengerti orang lain dalam bentuk ekspresi verbal namun masih bisa memahami instruksi dan mengutarakan pikirannya dengan menulis. Menghafal Al Quran adalah menghafal Al Quran surat At-Thoha ayat 25-28 yang diulang-ulang, dilakukan  selama 3 bulan atau selama penelitian.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh menghafal Al Quran dan dukungan keluarga pada penderita stroke dengan gangguan afasia motorik terhadap kemampuan komunikasi fungsional, tingkat kemandirian dan kualitas hidup pada penderita stroke dengan gangguan afasia motorik.
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Ja’far Medika Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia. Jumlah responden sebanyak 102 penderita stroke dengan gangguan afasia motorik yang didiagnosis oleh dokter spesialis saraf dan dibuktikan dengan hasil CT Scan kepala, yang dibagi menjadi dua kelompok, 51 orang kelompok kontrol dan 51 orang kelompok intervensi. Jenis penelitian merupakan penelitian campuran (Mixed Methods) yaitu penelitian kuantitatif kemudian dilanjutkan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian Experimental, Simple randomized  The Pretest-Posttest Control Group Design, data dianalisis dengan uji Man Withney  menggunakan software IBM SPSS 22. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi (p<0>Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap perbaikan kemampuan komunikasi fungsional pada penderita stroke dengan gangguan afasia motorik adalah menghafal Al Quran (ß= 0.571; SE=0.500; p=0.000) diban¬ding¬kan¬ dengan dukungan keluarga (ß=0.227; SE=0.123; p=0.012).
Variabel komunikasi fungsional (ß=0.478; SE=0.563; p=0.000) lebih ber¬pe-nga¬ruh terhadap kemandirian dibandingkan dengan menghafal Al Quran (ß=0.333; SE=2.464; p=0.005) dan dukungan keluarga (ß=0.103; SE=0.521; p=0.312) dengan demikian komunikasi fungsional mempunyai pengaruh paling besar terhadap tingkat kemandirian pada penderita stroke dengan gangguan afasia motorik, sedangkan dukungan keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kemandirian.
Secara parsial diketahui bahwa yang mempunyai pengaruh langsung paling besar terhadap kualitas hidup pada penderita stroke dengan afasia motorik adalah menghafal Al Quran (ß=0.735; SE=0.808; p=0.000) dibandingkan dengan dukungan keluarga (ß=0.321; SE=0.164; p=0.000) sedangkan kemandirian (ß=0.305; SE=0.040; p=0.129) tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup.
Penderita stroke dengan afasia motorik, setelah dilatih  menghafal Al Quran surat At-Thaha ayat 25-28, dengan dukungan keluarga yang baik dan terapi medikamentosa selama 3 bulan secara rutin dapat meningkatkan ke¬mam¬pu¬an komunikasi fungsional, tingkat kemandirian dan peningkatan kualitas hi¬dup¬nya. Pengaruh langsung variabel menghafal Al Quran, dukungan keluarga dan terapi medikamentosa pada penderita stroke dengan afasia motorik terhadap kualitas hidup lebih baik, tanpa harus melalui komunikasi fungsional dan tingkat kemandirian sebagai mediasi.
Penelitian ini adalah studi pertama yang telah menilai efek menghafal Al Quran pada penderita stroke dengan gangguan afasia motorik dan mengevaluasi perkembangan neuroplastisitas dan neurogenesis (reorganisasi sel-sel otak) dilakukan CT Scan ulang. Keterbatasan penelitian ini adalah tidak mengukur perubahan hormon indorphin, kortisol, serotonin dan hormon dopamin serta ketidakmungkinan menilai faktor gaya hidup, yang mungkin mempengaruhi hasil yang dicapai. Dengan demikian, untuk penelitian lanjutan yang senada disarankan melakukan pengukuran berbagai hormon dan penilaian gaya hidup pada penderita stroke dengan gangguan afasia motorik

×
Penulis Utama : Ibnu Jafar Ma’ruf
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T641508003
Tahun : 2019
Judul : Model Pemberdayaan Penderita Stroke dengan Afasia Motorik melalui Menghafal Al Quran dan Dukungan Keluarga untuk Meningkatkan Kualitas hidup
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2019
Program Studi : S-3 Penyuluhan Pembangunan (Promosi Kesehatan)
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi Pemberdayaan Masyarakat-T641508003-2019
Kata Kunci : Alquran, stroke, afasia motorik
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. OS. Hartanto, dr., Sp.S (K)
2. Dr. Suminah, M.Si
3. Prof. Dr. Endang Sutisna S., dr., M.Kes., FISPH., FISCM
Penguji :
Catatan Umum : Lamp unpublish
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.