Abstrak

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk; 1. Menganalisis pembelajaran sejarah di SMAN 9 Bandar Lampung. 2. Mengembangkan model pembelajaran sejarah terintegrasi nilai-nilai filosofis Siger untuk meningkatkan keadaran budaya siswa di SMAN 9 Bandar Lampung, dan 3. Menguji keefektifan model pembelajaran sejarah integrasi nilai-nilai filosofis Siger untuk meningkatkan keadaran budaya siswa di SMAN 9 Bandar Lampung.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan Borg and Gall, garis besar penelitian ini meliputi studi pendahuluan, validasi instrument penelitian oleh ahli, uji coba produk dan pada tahapan akhir dilakukan uji keefektifan model dengan melakukan uji t. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; 1). Kesadaran budaya siswa masih rendah dan pengetahuan tentang nilai-nilai filosofis yang ada pada siger masih rendah, model Pembelajaran yang diterapkan di SMAN 9 Bandar Lampung bersifat konvensional, tingginya kebutuhan akan model pembelajaran sejarah yang inovatif yang bisa mengindentifikasi nilai-nilai filosofis siger dan dikombinasikan dengan teknik klarifikasi nilai. 2) Model yang telah dikembangkan mengacu pada model kooperatif yang dikombinasikan dengan pendekatan VCT yang bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai filosofis siger. Model pembelajaran sejarah terintegrasi nilai-nilai filosofis siger melalui problem based learning termasuk dalam kategori yang sangat baik, hal ini ditinjau dari sintaks, rencana pelaksanaan pembelajaran, sumber yang relevan, kualitas metode penyajian dan kelengkapan bahan penunjang pembelajaran. 3). Model  pembelajaran  sejarah  berbasis  nilai-nilai  filosofis  siger  melalui  problem  based  learning efektif dalam meningkatkan kesadaran budaya.

Berdasarkan hasil analisis uji keefektifan model pembelajaran berbasis nilai-nilai filosofis siger dengan menggunakan Software IBM SPSS 20 dengan rumus uji t-test, nilai t hitung yang didapatkan dari post test kelas eksperimen dan kelas kontrol, dari perhitungan statistik didapatkan hasil rerata posttest kelas eksperimen adalah 61,17 sedangkan rerata posttest kelas kontrol  adalah 55. Sedangkan untuk uji T diperoleh 3,358 dengan taraf signifikan 0,0001 lebih kecil dari 0,025, berarti berdasarkan tes prestasi peningkatan hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dan dari penghitungan statistik didapatkan rerata posttest sikap kelas eksperimen adalah 107,50 sedangkan rerata posttest kelas kontrol adalah 102.13 Sedangkan untuk uji T diperoleh 6,457 dengan taraf signifikan 0,000 lebih besar dari 0,025, berarti berdasarkan tes kesadaran budaya peningkatan hasil belajar (sikap) kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

Kesimpulan  dari  penelitian  ini  adalah  model  pembelajaran  sejarah  berbasis  nilai-nilai filosofis siger layak dan efektif digunakan untuk meningkatkan kesadaran budaya siswa di SMAN 9 Bandar Lampung. Hal ini didasarkan pada hasil uji t yang menunjukkan nilai signifikansi (0,000<0>

Kata Kunci : Problem Based Learning, nilai-nilai filosofis siger, Pembelajaran Sejarah