ABSTRAK

Latar Belakang: Unit Pembuatan Urea merupakan tempat berlangsungnya reaksi antara gas ammonia dengan gas karbondioksida. Sehingga ammonia yang menyebar di udara menyebabkan risiko gangguan kesehatan dan apabila tidak dikendalikan bisa terjadi kebocoran maka akan terjadi kebakaran kecil maupun besar hingga peledakan. Sedangkan untuk produksi NPK granul terdapat risiko bahaya kimia berupa debu, namun sudah ada pengendalian dari PT Pupuk Kujang. 

Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif dengan memberikan gambaran tentang penerapan Job Safety Analysis. Penerapan berupa tahap pekerjaan beserta risiko bahaya yang ada di PT Pupuk Kujang dengan metode Job Safety Analysis (JSA) dibandingkan melalui observasi langsung kelapangan, wawancara serta studi kepustakaan.

Hasil: Pabrik urea adalah pabrik yang menghasilkan produk urea dengan bahan baku NH3 dan CO2. Proses Urea 1B terdiri dari 6 seksi. Sedangkan pabrik NPK memproduksi pupuk majemuk dengan bahan baku utama terdiri dari bahan atau material yang mengandung unsur nitrogen (N), phosphat (P), dan Kalium (K) yang dicampur secara fisis (NPK Blending) atau secara kimiawi (NPK Granul). Dari hasil penelitian didapatkan penerapan Job Safety Analysis PT Pupuk Kujang adalah sesuai mulai kebijakan, pembuatan, tanggungjawab dan dibuat berdasarkan turunan dari IBPR, di kendalikan oleh tiap unit produksi langsung yang menangani dan pengendalian pada JSA yang sudah diterapkan PT Pupuk  Kujang yaitu Rekayasa Teknik, Administratif, dan Alat Pelindung Diri.

Simpulan: Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan metode Job Safety Analysis (JSA) sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan pekerja di lapangan. Saran yang diberikan sebagai masukan adalah supaya PT Pupuk Kujang dan merevisi Job Safety Analysis (JSA) yang tidak sesuai pada tahap pekerjaan.

Kata Kunci: Job Safety Analysis, Pencegahan Kecelakaan Kerja, Urea, NP