ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Kebijakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat implementasi PATEN di Kecamatan Bringin.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Lokasi Penelitian adalah di Kecamatan Bringin. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PATEN di Kecamatan Bringin dilaksanakan melalui 3 tahap menurut teori Jones yaitu tahap pengorganisasian, tahap interpretasi, dan tahap aplikasi. Ke-3 tahapan tersebut belum sepenuhnya dipatuhi oleh pelaksana kebijakan karena pada tahap pengorganisasi terdapat aktivitas yaitu penetapan standar pelayanan yang belum dipatuhi oleh pelaksana kebijakan dan belum sesuai dengan Permendagri Nomor 4 Tahun 2010 dan Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 138-270 Tahun 2010. Untuk mengetahui faktor penghambat dianalisis menggunakan teori Edward III dan Van Meter dan Van Horn yang terdiri dari komunikasi, sumber daya, struktur birokrasi, dan kondisi sosial, ekonomi, dan politik. Komunikasi yang kurang maksimal berupa sosialisasi yang kurang menyeluruh, terbatasnya sumber daya manusia dan peralatan, belum adanya SOP dan masih terdapat pelayanan yang terfragmentasi ke SKPD terkait, serta kurangnya pemahaman masyarakat.

Kata Kunci: Evaluasi, Implementasi, Penghambat, PATEN.