Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, antara model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP), Teams Games Tournament (TGT) dan langsung pada materi persamaan garis lurus, (2) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, antara siswa yang mempunyai Emotional Quotient (EQ) tinggi, sedang dan rendah pada materi persamaan garis lurus, (3) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik antara siswa yang mempunyai EQ tinggi, sedang dan rendah pada siswa yang dikenai model pembelajaran MMP, TGT dan langsung pada materi persamaan garis lurus, (4) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara model pembelajaran MMP, TGT dan langsung pada siswa yang mempunyai EQ tinggi, sedang dan rendah pada materi persamaan garis lurus.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kodya Surakarta. Sampel penelitian diperoleh secara stratified cluster random sampling yaitu sebanyak 255 siswa yang terdiri dari 86 siswa pada kelas eksperimen satu, 84 siswa pada kelas eksperimen dua, dan 85 siswa pada kelas kontrol. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, yang kemudian dilanjutkan dengan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan : (1) siswa yang dikenai model pembelajaran MMP mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik dari pada siswa yang dikenai model pembelajaran TGT, siswa yang dikenai model pembelajaran MMP mempunyai prestasi belajar matematika sama baik dengan siswa yang dikenai model pembelajaran langsung serta siswa yang dikenai model pembelajaran TGT mempunyai prestasi belajar matematika sama baik dengan siswa yang dikenai model pembelajaran langsung, (2) siswa dengan EQ tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baik dengan siswa EQ sedang, siswa dengan EQ tinggi mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik dari pada siswa EQ rendah serta siswa dengan EQ sedang mempunyai prestasi belajar matematika sama baik dengan siswa EQ rendah, (3) pada masing-masing EQ, model pembelajaran MMP menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dari pada model pembelajaran TGT, model pembelajaran MMP menghasilkan prestasi belajar matematika sama baik dengan model pembelajaran langsung serta model pembelajaran TGT menghasilkan prestasi belajar matematika sama baik dengan model pembelajaran langsung, (4) pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan EQ tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada siswa EQ rendah, siswa dengan EQ tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baik dengan siswa EQ sedang serta siswa dengan EQ sedang mempunyai prestasi belajar matematika sama baik dengan siswa EQ rendah.

Kata kunci : MMP, TGT, Emotional Quotient, prestasi belajar matematika.