×
Latar belakang: Kecemasan pada mahasiswa kedokteran cenderung tinggi terutama pada mahasiswa kedokteran tahun pertama. Kecemasan dapat mempengaruhi working memory, working memory diperlukan dalam proses pembelajaran kedokteran.
Metode penelitian: Penelitian cross sectional dengan subjek 72 mahasiswa kedokteran tahun pertama Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan kriteria eksklusi memiliki skor L-MPPI lebih dari 10, riwayat minum alkohol, memiliki gangguan psikologis dan riwayat trauma kepala, serta mengonsumsi obat kortikosteroid, psikofarmaka, dan kafein selama dilaksanakan penelitian. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner kecemasan TMAS serta tes working memory berupa FDS (forward digit span test) dan BDS (backward digit span test) kemudian data dianalisis menggunakan uji Spearman. Data working memory juga dianalisis menggunakan uji Spearman dengan nilai ujian mahasiswa.
Hasil penelitian: Hasil uji nonparametrik Spearman pada kecemasan memberikan nilai p= 0,002 dan r= 0,030 pada FDS, serta nilai p= 0,336(p>0,05) dan r= -0,115 pada BDS, menunjukkan tidak ada korelasi signifikan antara working memory dengan nilai ujian mahasiswa.
Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat kecemasan akan menurunkan working memory, namun tidak terdapat hubungan signifikan antara working memory dengan nilai ujian mahasiswa.