ABSTRACK

Emisi GRK menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang ekstrim dan menimbulkan bencana serta kerugian bagi petani. Diperlukan upaya untuk menanggulangi perubahan iklim salah satunya dengan upaya mitigasi melalui pengurangan emisi GRK. Salah satu upaya adalah dengan mengajak petani berpartisipasi membangun hutan rakyat pada lahan-lahannya. Hutan rakyat dikelola sendiri oleh petani, menimbulkan berbagai pola pertanaman yang berpengaruh pada perbedaan kondisi ekologi dan biofisik yang mempengaruhi akumulasi karbon organik di dalam tanah. Penelitian dilaksanakan bulan Juli sampai Desember 2016 bertempat di lahan hutan rakyat terpilih di Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri.

Penelitian merupakan penelitian survey dengan satuan pemetaan berupa satuan lahan sebagaisatuan analisis dan perlakuan. Lahan hutan rakyat diidentifikasi menggunakan peta satuan lahan yang dipilih didasarkan dengan pemilihan lahan yang memiliki perbedaan topografi dan pola pengelolaan.Variabel pengamatan terdiri dari karbon organik tanah, lengas tanah, tekstur tanah, N total, P dan K tersedia, BV tanah, pH tanah, total berat kering seresah, karbon pengabuan dan karbon organik seresah, N jaringan seresah dan C/N rasio seresah. Data dianalisis dengan Uji F dilanjutkan dengan LSD Test dan Uji Korelasi Pearson.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lahan hutan rakyat berpengaruh terhadap penyimpanan karbon baik secara langsung maupun melalui sifat tanah ataupun kualitas seresah. Kondisi lahan seperti komposisi tegakan yang homogen dengan jarak tanam yang tidak rapat akan menghasilkan kerapatan kanopi yang tidak rapat sehingga hutan cukup terbuka dan RH hutan tidak terlalu tinggi, yang berpengaruh terhadap ketersediaan air dan unsur hara di tanah, aktivitas mikroorganisme serta kualitas seresah yang terbentuk. Penanaman hutan rakyat di lahan dengan lereng berapapun tidak berpengaruh terhadap penyimpanan karbon demikian juga dengan perbedaan waktu umur tanam tegakan.Tindakan pengelolaan seperti penanaman dengan jarak tanam yang tidak rapat dan penutupan permukaan lahan hutan yang rapat dengan tutupan seresah dan tumbuhan bawah dapat meningkatkan kelas kesuburan tanah dan jumlah karbon tersimpan hutan rakyat Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi.