ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji, dan menjelaskan permasalahan, pertama akibat hukum koperasi simpan pinjam yang dinyatakan pailit kedua, penyelesaian piutang koperasi yang diputus pailit dan perlindungan hukum terhadap anggota koperasi.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif atau doktrinal yang bersifat preskriptif atau terapan. Penelitian ini menggunakan sumber bahan hukum primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah studi kepustakaan dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan yang terkait.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa akibat yuridis dari keputusan pembubaran koperasi yaitu boleh dilakukan kompensasi piutang, kontrak timbal balik boleh dilanjutkan, berlaku Actio Paulina yaitu lembaga perlindungan hak kreditor, koperasi kehilangan hak mengurus hartanya, sewa menyewa dihentikan, karyawan dapat diputuskan hubungan kerja (PHK). Penyelesaian piutang koperasi yang diputus pailit adalah segera berakhir dengan percepatan pemberesan proses likuidasi aset koperasi untuk kemudian membagikannya kepada segenap kreditor. Apabila koperasi berada dalam keadaan merugi dan tidak dapat membayar utang-utangnya jalan yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan masalah tersebut, yaitu dilakukannya pelelangan dan pemberesan berupa pembagian atau pelunasan kepada para kreditor atas harta koperasi dan jika hasil pelelangan ternyata masih didapati kekurangan untuk mencukupi pelunasan maka hal inilah yang di dalam hukum perdata masuk ke dalam kategori naturlijkeverbintennis.

Kata kunci : perlindungan hukum, akibat hukum, koperasi, kepailitan