Penulis Utama : Apriani Widiatiningsih
NIM / NIP : A131508004
×

Kecamatan Jatipurno termasuk dalam wilayah Sub DAS Keduang Bagian
Hulu. Penggunaan lahan pertanian dominan adalah tegalan 1.620,54 ha, sawah
1.418,80 ha, kebun 739,18 ha dan hutan 343,31 ha. Penggunaan lahan tersebut menimbulkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan terutama kondisi tanahnya. Luas lahan kritis di Sub DAS Keduang Bagian Hulu pada Tahun 2015 sebesar 7.993 ha dari keseluruhan wilayah Sub DAS Keduang Bagian Hulu. Penelitian diperlukan sebagai antisipasi kerusakan lingkungan khususnya tanah akibat penggunaan lahan tersebut.
Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui potensi dan status kerusakan lahan serta faktor pembatasnya; (2) mengetahui tingkat bahaya erosi tanah serta faktor penyebabnya; (3) mengetahui hubungan faktor-faktor sosial ekonomi dengan kerusakan lahan; (4) mengetahui pengelolaan lahan yang tepat berdasarkan faktor pembatas kerusakan lahan dan faktor penyebab tingkat bahaya erosi tanah sesuai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Jatipurno.
Jenis penelitian adalah deskriptif eksploratif yang dilakukan dengan survey yang  didukung  analisis  di  laboratorium.  Potensi  kerusakan  lahan  ditentukan dengan penyusunan peta kondisi awal tanah melalui overlay tema peta jenis tanah,
kemiringan lereng, curah hujan dan penggunaan lahan. Status kerusakan lahan
menggunakan metode matching dan skoring berdasarkan pada frekuensi relatif parameter  kerusakan  tanah.  Tingkat  bahaya  erosi  tanah  ditentukan  dengan prediksi  erosi  menggunakan  persamaan  USLE,  yang  kemudian  dicocokkan dengan kelas bahaya erosi dan kelas tingkat bahaya erosi. Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat diperoleh melalui kuisioner untuk memperoleh tingkat dukungan terhadap pengelolaan dan rehabilitasi lahan. Analisis hubungan antara kondisi sosial ekonomi dengan kerusakan lahan menggunakan uji korelasi. Pilihan rekomendasi pengelolaan lahan yang tepat dan layak secara aspek fisik, kimia, biologi  dan  kondisi  sosial  ekonomi  diperoleh  melalui  hasil  analisis  faktor pembatas kerusakan lahan dan erosi, serta faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi kerusakan lahan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat.
Hasil  penelitian  meliputi  :  (1)  Potensi  rusak  (PR)  tanah  di  Kecamatan Jatipurno didominasi kategori PR sedang sampai tinggi seluas 3.475,41 ha (80,55%). Faktor yang mempengaruhi adalah kemiringan lereng >15%, tipe penggunaan lahan dominan tegalan, dan pengelolaannya cenderung mengabaikan kaidah konservasi tanah, seperti hanya menanam tanaman semusim. Status kerusakan tanah keseluruhan adalah Rusak Ringan (R.I.), didominasi R.I. dengan faktor pembatas komposisi fraksi, berat isi, porositas total, dan derajat pelulusan air 2.869,31 ha (69,60%). Faktor derajat pelulusan air adalah faktor pembatas yang paling banyak dijumpai di seluruh wilayah. (2) Erosi tanah sangat ringan
1.879,19 ha (43,5%), ringan 788,40 ha (18,3%), sedang 694,95 ha (16,1%) dan berat  952,80  ha  (22,1%).  Tingkat  bahaya  erosi  (TBE)  adalah  sangat  ringan

 

×
Penulis Utama : Apriani Widiatiningsih
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : A131508004
Tahun : 2017
Judul : Kajian Kerusakan Lahan Dan Hubungannya Dengan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Sub Das Keduang ( Studi Kasus Kecamatan Jatipurno)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2017
Program Studi : S-2 Ilmu Lingkungan
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana-Prodi Magister Ilmu Lingkungan-A131508004-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, M.S.
2. Dr. Mujiyo, S.P., M.P.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.