Abstrak

Latar Belakang: Kecemasan merupakan gejala fisiologis pada manusia dan bisa menjadi patologik bila gejalanya menetap dalam jangka waktu tertentu dan mengganggu ketenteraman individu. Salah satu cara menilai kecemasan adalah menggunakan Visual Analog Scale for Anxiety (VAS-A). Metode yang sederhana, singkat, dan mudah dipahami oleh pasien, menyebabkan VAS-A menjadi skala yang baik digunakan, termasuk menilai kecemasan pasien sebelum dan setelah operasi dengan anestesi umum. Kecemasan yang terjadi sebelum dan setelah operasi merupakan hal penting yang harus diperhatikan karena mampu menganggu homeostasis dan rehabilitasi pasien. Melihat latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai perbedaan tingkat kecemasan pasien sebelum dan setelah operasi dengan anestesi umum.

Metode: Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan sampel merupakan pasien yang menjalani operasi dengan anestesi umum di RSUD Dr. Moewardi. Jumlah sampel dihitung dengan rumus slovin dengan besar populasi pasien yang menjalani operasi dengan anestesi umum di RSUD Dr.Moewardi didapatkan sampel terdiri dari 33 orang. Data kemudian dilakukan uji normalitas dengan Shapiro-Wilk, lalu dianalisis dengan uji statistik Wilcoxon.

Hasil: Terdapat penurunan nilai rata-rata tingkat kecemasan pasien sebelum dan setelah operasi dengan anestesi umum dari angka 2.0 menjadi 1.6. Hasil dinyatakan tidak signifikan dengan nilai p=0,380.

Simpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan terkait perbandingan tingkat kecemasan pasien sebelum dan setelah operasi dengan anestesi umum.

Kata Kunci : Operasi, Anestesi Umum, Kecemasan