×
Latar Belakang : Debu kertas dan tinta berpotensi masuk ke paru-paru melalui inhalasi sehingga dapat menyebabkan kerusakan paru dan fibrosis apabila terpapar selama bekerja terus menerus. Hasil observasi di lapangan, lingkungan kerja perusahaan khususnya area aval mempunyai faktor bahaya debu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi paru pada tenaga kerja area aval di PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi paru yaitu jenis kelamin, berat badan, umur, kebiasaan merokok, masa kerja, kebiasaan memakai APP, status gizi, kebiasaan olahraga dan APP dengan dibandingkan berdasarkan peraturan perundang undangan dan literatur yang terkait. Hasil : Tenaga kerja di area aval yang mengalami gangguan fungsi paru restriktif berat sebanyak 3 orang, restriktif sedang sebanyak 8 orang dan restriktif ringan sebanyak 1 orang. Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi paru pada tenaga kerja adalah jenis kelamin, berat badan, umur, kebiasaan merokok, masa kerja, kebiasaan memakai APP, status gizi, kebiasaan olahraga dan APP. Perusahaan telah menerapkan manajemen APD berupa identifikasi kebutuhan dan syarat APD; pemilihan APD yang sesuai jenis bahaya dan kebutuhan; pelatihan dan pembinaan; penggunaan, perawatan dan penyimpanan; penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan; inspeksi; serta evaluasi dan pelaporan. Simpulan : Tenaga kerja di area aval paling dominasi mengalami gangguan fungsi paru restriktif sedang, dimana faktor prioritas yang mempengaruhi gangguan tersebut adalah Alat Pelindung Pernapasan. Perusahaan telah menerapkan manajemen APD namun dalam penggunaan, perawatan dan penyimpanannya masih belum sesuai. Kata kunci : Faktor Pengaruh, Gangguan Fungsi Paru, Area Aval 1.