Penulis Utama : Titin Ferryana Sugesti
NIM / NIP : I1112086
×

Penyelidikan di lapangan untuk menentukan kapasitas dukung tiang sangat beragam dan masing-masing  metode penyelidikan  memiliki  beberapa  formula  dalam menentukan  kapasitas  tiang.  Hal  ini  tergantung  parameter  yang  didapatkan  oleh pengujian tersebut, jika pengujian tersebut dilakukan sebelum pelaksanaan konstruksi dan data yang didapatkannya  adalah karakteristik tanah maka pengujian  ini disebut rumus statis, sedangkan pengujian yang dilakukan pada saat pelaksanaan konstruksi dan data yang didapatkan oleh pengujian tersebut berupa parameter pemancangan maka pengujian  ini digolongkan  pengujian  beban  skala  penuh.  Tujuan  dari  penelitian  ini adalah (1) Membandingkan aplikasi Metode Meyerhof dengan Metode LCPC apabila digunakan pada jenis pondasi minipile, (2) Membandingkan aplikasi Metode Meyerhof dengan Metode Aoki dan De Alencar apabila digunakan pada jenis pondasi sumuran, (3) Membandingkan aplikasi Metode Meyerhof apabila digunakan pada jenis pondasi minipile dan sumuran.

Data  yang  digunakan  untuk  penelitian  ini  adalah  data  sekunder  berupa  data  CPT sebanyak  15  titik  data  diperoleh  dari  beberapa  proyek  di  daerah  Surakarta.  Jenis pondasi  yang  digunakan  adalah  pondasi  minipile  dan  sumuran  dan  jenis  tanah  di lapangan diasumsikan  lempung.  Spesifikasi  tiang yang digunakan  diameter  pondasi minipile & sumuran  yaitu : Ø25 cm, Ø30 cm dan Ø35 cm.

Berdasarkan   hasil   analisis   kapasitas   daya  dukung   Tanah   dengan   menggunakan beberapa  metode  yaitu  Meyerhof,  LCPC,  dan  Aoki  dan  De  Alencar  pada  pondasi minipile dan sumuran didapat: (1) Perbandingan antara Metode Meyerhof dan Metode LCPC, setelah kedalaman 4 meter ada perbedaan perilaku, yaitu metode LCPC Ø25 cm
= 125,07 ton, Ø30 cm = 144,25 ton, Ø35 cm = 168,28 ton, sedangkan Meyerhof  Ø25 cm =  96,21  ton,  Ø30  cm  =  131,95  ton,  Ø35  cm =  173,18  ton.  (2)  Perbandingan munjukkan bahwa hasil Qu (daya dukung) pada kedalaman 5 meter dari metode Meyerhof dan metode Aoki dan De Alencar menujukkan perbedaan yang signifikan, yaitu metode Aoki dan De Alencar  Ø25 cm = 638,60 ton, Ø30 cm = 777,05 ton, Ø35 cm = 914,10 ton. Sedangkan Meyerhof  Ø25 cm = 256,73 ton, Ø30 cm = 308,64 ton, Ø35 cm = 363,34 ton. Hal ini terjadi karena banyak menggunakan faktor empirik yaitu Fb, Fs, qc(base), qc(side). (3) Perbandingan antar pondasi minipile dan sumuran menggunakan Metode Meyerhof, setelah kedalaman 4 meter, ada perbedaan perilaku antara pondasi minipile dan sumuran, yaitu pondasi sumuran Ø25 cm = 161,01 ton, Ø30 cm = 191,71 ton, Ø35 cm = 229,95 ton. Sedangkan minipile Ø25 cm = 96,21 ton Ø30 cm = 131,95 ton, Ø35 cm = 173,18 ton.

Kata kunci : daya dukung, metode Meyerhof, LCPC, Aoki dan De Alencar

×
Penulis Utama : Titin Ferryana Sugesti
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I1112086
Tahun : 2017
Judul : Perbandingan daya dukung pondasi minipile dan sumuran menggunakan metode meyerhof, LCPC, dan AOKI dan De Alencer
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Teknik - 2017
Program Studi : S-1 Teknik Sipil Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Jur. Teknik Sipil-I1112086-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Niken Silmi S., ST, MT
2. Ir. Noegroho Djarwanti, MT
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.