Marakanya gerakan ekstrimis di Indonesia dewasa ini adalah bukti keberhasilan mereka meraih simpati dan dukungan masyarakat. Keberhasilan itu tidak lepas dari strategi penyebaran paham yang mereka yakini. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) misalnya menjadikan buletin Al-Islam sebagai salah satu saluran untuk menyampaikan ide mereka kepada masyarakat. Melalui buletin Al-Islam, HTI tidak sekedar mengajak masyarakat untuk membangkitkan kembali sistem khilafah yang mereka anggap sebagai sistem yang paling ideal. Lebih dari itu, kelompok tersebut gencar membangun stigma negatif terhadap sistem politik Indonesia dengan menjadikan berbagai persoalan yang sedang merebak di tengah masyarakat sebagai materinya. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana konstruksi wacana yang dibangun dalam buletin Al-Islam. Demi mendukung tujuan itu, peneliti menggunakan pendekatan analisis wacana kritis yang ditawarkan oleh Tuen A. van Dijk. Melalui telaah wacana yang ditawarkan olehnya, peneliti akan mengungkap bagaimanakah struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro wacana dalam buletin tersebut. Struktur makro akan diamati melalui topik dalam rangka menemukan makna global wacana. Berikutnya, analisis superstruktur akan melihat bagaimanakah skema penulisan wacana yang digunakan, sedangkan struktur mikro akan melihat elemen-elemen yang lebih detil, seperti pilihan satuan lingual yang digunakan untuk mendukung struktur makro dan superstruktur wacana. Dalam pandangan van Dijk, ketiga elemen wacana pada tataran teks tersebut kemudian akan ditinjau dengan konteks dan kognisi sosial untuk mengungkap makna dan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Akhirnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa HTI dalam buletin Al-Islam mengedepankan topik-topik yang berkaitan dengan kehidupan ekonomi, sosial, dan politik yang ditulis dengan menggunakan skema teks eksposisi. Disamping itu, konstruksi wacana dalam buletin Al-Islam pada tataran struktur mikro menunjukkan penggunaan satuan lingual seperti, kata ganti, koherensi, leksikon, metafora, dan bentuk kalimat tertentu guna mendukung makna yang ingin dibangun penulis.

Kata kunci: Analisis Wacana Kritis, Konstruksi Ideologis, Buletin, Al-Islam