Penulis Utama : Rizka Aprilia
NIM / NIP : G0014105
×

ABSTRAK

Latar Belakang: Gastroesophageal reflux (GER) merupakan suatu keadaan fisiologis yang normal dialami pada bayi. Faktor penyebab terjadinya GER, yang ditandai dengan adanya regurgitasi, adalah katup penutup lambung belum sempurna, intoleransi susu formula, pemberian makanan pendamping ASI (MP- ASI) yang terlalu dini, dan cacat bawaan.  Intoleransi susu formula umumnya menjadi faktor yang paling sering memicu adanya regurgitasi pada bayi.

Metode:  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  observasional  analitik  dengan metode cross sectional. Penelitian dilakukan di Posyandu Balita Puskesmas Sangkrah Surakarta dengan jumlah subjek 50 bayi usia 0-12 bulan. Pengambilan subjek dilakukan dengan metode purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berdasarkan Infant-Gastroesophageal Reflux Questionnaire (I- GERQ). Data  yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji  Chi- Square.

Hasil: Dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak mengalami perbedaan yang signifikan terkait dengan kejadian GER, yaitu sebanyak 15 bayi laki-laki mengalami GER, sedangkan terdapat 9 bayi perempuan yang sudah mengalami GER. Selain itu, didapatkan pula bahwa puncak kejadian GER dialami oleh bayi yang berusia 0-4 bulan, sedangkan kejadian GER paling kecil terjadi pada usia 9-12 bulan. Pada analisis hubungan variabel, hasil uji Chi-Square dengan nilai signifikansi adalah 0.011. Oleh karena p value < 0> 1, yang artinya bersifat meningkatkan risiko, menunjukkan bahwa

responden dengan konsumsi susu formula mengalami kejadian GER 4,523 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang mengonsumsi ASI. Nilai OR sebesar 4,523 dapat juga diinterpretasikan bahwa probabilitas responden  yang mengalami kejadian GER adalah sebesar 81 %.

Simpulan: Terdapat hubungan antara pemberian susu formula dengan kejadian gastroesophageal reflux (GER), dimana bayi yang mengonsumsi susu formula memiliki frekuensi regurgitasi yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang mengonsumsi ASI. Adanya hubungan antar variabel ini juga diperkuat dengan hasil analisis kekuatan hubungan atau Odds Ratio sebesar 4,523 , yang menunjukkan bahwa pemberian susu formula meningkatkan risiko kejadian gastroesophageal reflux (GER) pada bayi usia 0-12 bulan.

Kata Kunci: Susu formula, refluks, regurgitasi, I-GERQ

 

×
Penulis Utama : Rizka Aprilia
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : G0014105
Tahun : 2017
Judul : Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Kejadian Gastroesophageal Reflux pada Bayi Usia 0-12 Bulan
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Kedokteran - 2017
Program Studi : S-1 Pendidikan Dokter
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Kedokteran. Prodi. Kedokteran- G0014105-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Evi Rokhayati, dr., Sp. A., M.Kes.
2. Dwi Hidayah, dr., Sp. A(K), M.Kes.,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.