Penulis Utama : Muhammad Arif
NIM / NIP : S131708008
×

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji penerjemahan melalui pendekatan sosiolinguistik dengan tujuan untuk mengidentifikasi klasifikasi kata tabu yang terdapat pada film berbahasa Inggris. Selain itu, peneliti juga mengaitkan klasifikasi kata tabu tersebut dengan aspek-aspek penerjemahan seperti teknik penerjemahan, metode penerjemahan, ideologi penerjemah, dan kualitas terjemahan.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data pada penelitian ini terbagi dua, yaitu data linguistik yang bersumber dari subtitle film 21 Jump Street dan 22 Jump Street versi bahasa Inggris yang dikumpulkan menggunakan teknik purposive sampling atau criterion-based sampling, dan data penerjemahan yang dikumpulkan dengan teknik analisis isi (dokumen) yang bersumber dari subtiltle subtitle film 21 Jump Street dan 22 Jump Street versi bahasa Inggris dan bahasa Indonesia serta Focus Group Discussion yang bersumber dari informan. Analisis isi itu sendiri terbagi menjadi empat, yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada film 21 Jump Street terdapat lima kategori kata tabu, yaitu kategori seks, ekskresi, fungsi dan anggota tubuh, agama, dan kematian, sedangkan pada film 22 Jump Street, hanya terdapat empat kategori kata tabu, yaitu seks, ekskresi, fungsi dan anggota tubuh, dan agama. Untuk mengalihbahasakan 156 data kata tabu pada film 21 Jump Street, penerjemah menggunakan 9 teknik penerjemahan tunggal dan satu teknik penerjemahan gabungan. Teknik penerjemahan tersebut antara lain teknik delesi, kesepadanan lazim, partikularisasi, generalisasi, modulasi, peminjaman murni, adaptasi, kompresi linguistik, literal, dan teknik gabungan generalisasi dan literal. Penggunaan teknik penerjemahan tersebut menyebabkan metode penerjemahan pada terjemahan kata tabu pada film tersebut menjadi metode penerjemahan adaptasi dan ideologi penerjemahnya domestikasi atau pelokalan. Sedangkan untuk mengalihbahasakan 160 data kata tabu pada film 22 Jump Street, penerjemah menggunakan 8 teknik penerjemahan tunggal, yaitu teknik delesi, kesepadanan lazim, generalisasi, pastikularisasi, modulasi, adaptasi, kreasi diskursif, dan kompresi linguistik, serta satu teknik penerjemahan gabungan yaitu teknik reduksi dan kesepadanan lazim. Penggunaan teknik penerjemahan tersebut mempengaruhi metode penerjemahan menjadi metode penerjemahan bebas dan ideologi penerjemah domestikasi atau pelokalan. Penggunaan teknik penerjemahan juga mempengaruhi kualitas terjemahan. Pada film 21 Jump Street, terjemahan kata tabu cenderung kurang akurat, kurang berterima dan berada pada tingkat keterbacaan sedang. Sedangkan pada film 22 Jump Street, terjemahan kata tabu dinilai kurang akurat namun berterima dan berada pada tingkat keterbacaan yang tinggi. Secara keseluruhan, terjemahan kata tabu pada film 21 Jump Street dan 22 Jump Street berbeda jika dinilai dari aspek penerjemahan namun tidak terlalu signifikan.

Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan berkaitan dengan terjemahan kata tabu adalah mengkaji terjemahan kata tabu dari satu film atau novel namun berbeda penerjemah. Perbedaan tersebut bisa jadi berbeda gender, berbeda latar belakang pendidikan, maupun berbeda daerah asal atau suku

×
Penulis Utama : Muhammad Arif
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S131708008
Tahun : 2019
Judul : Perbandingan Terjemahan Kata Tabu dalam Film 21 Jump Street dan 22 Jump Street
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2019
Program Studi : S-2 Linguistik (Penerjemahan)
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Linguistik-S131708008-2019
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Drs. M. R. Nababan, M.Ed, M.A, Ph.D,
2. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.